Di Bawah Komando Prabowo, Dan antara Siapkan Holding Keuangan Baru: Gabungkan BRI, Mandiri, dan BNI
JAKARTA, MATANUSANTARA — Lembaga pengelola aset negara Danantara Indonesia kembali menunjukkan langkah ambisiusnya. Setelah resmi berdiri awal tahun ini, Danantara kini bersiap membentuk perusahaan pengelola aset raksasa yang akan menggabungkan entitas anak milik tiga bank pelat merah: BRI, Mandiri, dan BNI.
Langkah konsolidasi ini disebut-sebut akan menempatkan Danantara sebagai super holding sektor keuangan BUMN, dengan total nilai dana kelolaan mencapai US$8 miliar atau setara Rp132,94 triliun (kurs Jisdor Rp16.617).
Analisis Ekonomi Ungkap Modus Perpajakan di Zaman Jokowi, Langkah Purbaya Dapat Dukungan
Informasi ini pertama kali diungkapkan oleh Bloomberg, Rabu (22/10/2025), yang menyebut bahwa Danantara tengah merekrut penasihat untuk mempersiapkan pendirian entitas baru hasil gabungan tiga manajer investasi tersebut.
“Penggabungan ini dilakukan untuk memperkuat daya saing pengelolaan aset nasional, agar mampu bersaing di tingkat domestik maupun regional,” ungkap sumber Bloomberg yang mengetahui proses tersebut.
Tangis Ibu Rumah Tangga di Bulukumba Pecah Usai Ketahuan Bawa Sabu, Akui Terdesak Ekonomi
Tiga entitas yang akan dikonsolidasikan adalah:
1. PT BRI Manajemen Investasi (anak usaha BRI, sebelumnya Danareksa Investment Management)
2. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI)
3. PT BNI Asset Management (BNI AM)
Penggabungan ketiganya diharapkan menciptakan sinergi besar di industri pengelolaan aset nasional, sekaligus memperkuat posisi BUMN keuangan menghadapi kompetisi global.
Prabowo Lantik 10 Duta Besar Baru RI, Dorong Diplomasi Ekonomi Global
Selain itu, terdapat kemungkinan PT Bahana TCW Investment Management, yang saat ini berada di bawah holding asuransi dan penjaminan BUMN, turut masuk ke dalam radar konsolidasi.
Menuju Finalisasi 2026
Menurut laporan Bloomberg, rencana ini ditargetkan rampung pada kuartal I/2026. Namun hingga kini, Danantara menyebut masih dalam tahap pertimbangan dan belum ada keputusan final.
Lima Sektor Andalan Dorong Ekonomi Lombok Tengah Tahun 2024
“Masih terlalu dini untuk dikomentari,” kata juru bicara Danantara kepada media.
Pihak bank-bank pelat merah juga belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi korporasi strategis ini.
Sumber lain menyebut, tantangan utama merger ini adalah meyakinkan pemegang saham minoritas agar bersedia melepas bisnis pengelolaan aset mereka pada nilai yang adil serta menyepakati mekanisme distribusi hasil investasi di masa depan.
NTB Terpuruk, Ekonomi Minus 0,82 Persen di Kuartal II 2025
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, sebelumnya menegaskan bahwa lembaganya bukan sekadar pengelola dividen BUMN, melainkan juga katalis penggerak ekonomi nasional yang membuka kolaborasi dengan sektor swasta.
“Danantara tidak hanya mengelola dana internal, tapi juga membuka peluang kerja sama investasi, termasuk proyek strategis seperti waste-to-energy,” kata Rosan dalam pernyataannya.
Sulsel Bertahan di Peringkat 22, Ekonomi Tumbuh 4,94 Persen
Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menambahkan bahwa sekitar 15% dari total dividen BUMN akan dialokasikan untuk investasi di sektor modal ventura dan instrumen strategis lainnya.
“Kami ingin memastikan perencanaan yang matang. Sekitar 15% dari dividen kami sudah dialokasikan untuk tujuan ini,” tegas Pandu.
Maluku Utara Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Tembus 7,95 Persen
Dari 1.044 BUMN Menuju Konsolidasi Nasional
Danantara saat ini tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap 1.044 perusahaan BUMN di 12 sektor industri.
Rencananya, jumlah tersebut akan dipangkas menjadi sekitar 230 perusahaan inti dalam lima tahun ke depan, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan nilai ekonomi jangka panjang.
Lapas Narkotika Sungguminasa Bekali WBP Keterampilan Hidroponik Bernilai Ekonomis
Sebagai lembaga yang melapor langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, Danantara berfungsi layaknya sovereign wealth fund nasional mengelola, mengonsolidasikan, da menginvestasikan aset strategis negara dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi.
FAKTA SINGKAT: Rencana Konsolidasi Aset Danantara
Total dana kelolaan: US$8 miliar (Rp132,94 triliun)
Bank terlibat: BRI, Mandiri, dan BNI
Target finalisasi: Kuartal I/2026
Ekonomi 2025: Target Tumbuh 8 Persen, Agus Salim Beri Jurus di Acara Sulsel Talk
Tujuan utama: Membangun holding pengelola aset nasional
Potensi integrasi tambahan: Bahana TCW Investment Management
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan