Data Rahasia Intel Hilang Sebanyak 18 Ribu File, Diduga Dicuri Eks Insinyur

SANTA CLARA, MATANUSANTARA — Perusahaan teknologi raksasa Intel Corporation tengah diguncang skandal besar setelah 18.000 berkas internal berlabel “Rahasia Tinggi Intel” diduga dicuri oleh mantan insinyur perangkat lunaknya, Jinfeng Luo. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan data di lingkungan korporasi besar dunia.

Berdasarkan pemberitaan yang dilansir melalui today.westlaw.com, dokumen pengadilan federal California, Luo bergabung dengan Intel sejak 2014 dan resmi diberhentikan pada 7 Juli 2024, bersamaan dengan gelombang PHK besar-besaran yang memangkas sekitar 35.000 posisi dalam dua tahun terakhir.

Perusahaan menyebut, data yang dicuri mencakup rancangan chip, riset teknis, serta strategi pengembangan produk masa depan yang bersifat rahasia tinggi.

“Ini merupakan pelanggaran serius terhadap kekayaan intelektual perusahaan di saat kami sedang menjalani restrukturisasi mendalam,” tulis Intel dalam dokumen resmi.

Hasil investigasi internal menunjukkan, seminggu sebelum keluar dari perusahaan, Luo sempat mencoba menyalin data ke drive eksternal, namun upaya pertamanya diblokir oleh sistem keamanan. Ia kembali mencoba tiga hari sebelum keluar dan berhasil mentransfer ribuan berkas menggunakan perangkat Network Attached Storage (NAS).

Aktivitas mencurigakan itu segera terdeteksi oleh sistem keamanan perusahaan, memicu penyelidikan internal menyeluruh. Intel kemudian mendapati bahwa total sekitar 18.000 file rahasia telah berpindah tangan tanpa izin.

Selama lebih dari tiga bulan, Luo menghilang tanpa jejak. Perusahaan berulang kali menghubunginya melalui telepon, email, dan surat resmi, namun tidak pernah mendapat tanggapan.

Hilangnya data berskala besar ini dinilai sebagai salah satu insiden kebocoran informasi paling serius yang pernah terjadi dalam sejarah perusahaan. Intel kini dikabarkan tengah memperkuat sistem keamanan internalnya untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Editor: Ramli

Sumber: today.westlaw.com