Fakta Baru Terungkap: Dugaan Penyiksaan Oknum Brimob, Korban Tak Hanya Disiram Air Panas
MAKASSAR, MATANUSANTARA — Misteri dugaan penyiksaan terhadap remaja bernama Mail kini mulai tersingkap. Setelah hampir dua jam menjalani pemeriksaan intensif di hadapan penyidik Paminal Polda Sulsel pada Minggu (30/11/2025), rentetan kekerasan yang dialaminya perlahan terbuka menggambarkan peristiwa yang jauh lebih kelam dari dugaan awal.
Bagas, kerabat korban menegaskan bahwa apa yang dialami Mail bukan sekadar siraman air panas, tetapi diduga ada rangkaian penyiksaan brutal sejak pertama kali diamankan di posko Brimob wilayah Sapiria.
Breaking News: Pengakuan Korban Ungkap Dugaan Penyiksaan Oknum Brimob Terjadi di Posko Sapiria
“Jadi bukan hanya disiram air panas, namun dia disiksa mulai pukulan dan tendangan yang mengenai wajahnya dan matanya serta kakinya dipukul menggunakan batu batako,” tegas Bagas kepada matanusantara.co.id, Minggu (30/11)
Mail mengungkapkan kepada keluarganya bahwa dirinya dipaksa mengakui keterlibatan perang kelompok akibat siksaan bertubi-tubi.
Menurut Bagas, dalam kondisi tubuh melemah dan tanpa makanan sejak sore hingga dini hari, kuat dugaannya Mail menyerah dan mengakui yang dituduhkannya
“Dia terpaksa mengaku ikut perang karena sudah lelah disiksa. Parahnya selama Mail dan Pao ditahan tidak diberikan makan hingga diserahkan di Polsek,” tambah Bagas.
Miris!! Remaja Makassar Diduga Disiram Kopi Panas Saat Diamankan Oknum Brimob
Informasi tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa tindakan kekerasan bukanlah insiden tunggal, melainkan diduga berlangsung sistematis dari awal penangkapan hingga proses penyerahan ke polisi sektor.
Tak hanya Mail, keponakan Bagas yang bernama Pao, diduga juga menjadi korban penyiksaan. Meski Pao mengaku “tidak sengaja”, Ia menilai pernyataan itu diucapkan dalam tekanan.
“Menurut informasi petugas, Pao juga terkena air panas, namun pengakuannya ke penyidik katanya kayaknya tidak dia nasengaja ki komandan,” ujar Bagas.
Terduga Pelaku Utama Peperangan Layang–Lembo Diamankan, Warga Minta Penegakan Tegas
Bagas menambahkan”Pengakuan Pao ini, kuat dugaan saya karena tekanan atau takut karena masih di Polsek ki, seperti pengakuan Mail, sangat jelas terpaksa dan diajari sama petugas bahwa jangan bilang kalau kau disiram disini (posko)” tegasnya
Kondisi Korban Memprihatinkan: Luka Lepuh dari Leher hingga Dada
Sebelumnya diberitakan, Bagas dibuat terkejut ketika melihat langsung kondisi fisik Mail yang mengalami luka lepuh serius akibat siraman air kopi panas luka yang telah mengering namun meninggalkan jejak jelas penyiksaan yang dialaminya.
2 Nama Mencuat Diduga Dalang Konflik Layang–Lembo Pecah, Warga Desak Polisi Tangkap
Kemudian Media mencoba mengonfirmasi kepada pihak Polsek Tallo. Kanitres, Iptu Ilham, membenarkan bahwa Mail memang diterima dari petugas Brimob.
“Betul pak… namun bukan kami yang melakukan penangkapan, kami hanya menerima dari pihak Brimob,” ujarnya.
Penyidik Polsek Tallo, Aipda Dedi, menguatkan bahwa kondisi korban sudah rusak saat dibawa masuk.
Sementara itu, Danyon A Satbrimob Pabaeng-baeng Kompol Mursalim membantah keras bahwa anggotanya melakukan penangkapan di Pasar Cidu.
Bentrok Layang–Lembo Pecah, Warga Tuduh Polisi Tebang Pilih Tembakan Gas Air Mata
“Saya pastikan anggotaku tidak pernah keluar dari wilayah Sapiria untuk melakukan penangkapan di Pasar Cidu,” tegasnya.
Terkait luka yang dialami Mail, Mursalim menyebut luka tersebut tampak bukan luka baru.
“Kalau dilihat dari lukanya, karena kejadian lama… kalau baru 2 atau 3 hari lukanya itu masih basah,” jelasnya.
Kapolsek Bontoala Turun Tangan Redam Bentrokan dan Tegur Warga Layang–Lembo
Kompol Mursalim juga berjanji akan melakukan pengecekan langsung ke Danpos Sapiria.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media belum mendapatkan klarifikasi resmi dari pihak Brimob Pabaeng-Baeng maupun Paminal Polda Polda Sulsel.
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan