Intel Pernah Alami Kasus Serupa, Mantan Karyawan Curi Data untuk Microsoft
SANTA CLARA, MATANUSANTARA — Kasus dugaan pencurian 18.000 data rahasia oleh Jinfeng Luo bukan pertama kalinya menimpa Intel Corporation. Dalam catatan hukum sebelumnya, perusahaan sempat kecolongan akibat ulah karyawan yang menyalin data untuk kepentingan pribadi.
Dilansir dari today.westlaw.com, beberapa tahun lalu, seorang insinyur Intel terbukti menyalin data perusahaan untuk melamar kerja di Microsoft. Ia dijatuhi hukuman percobaan dua tahun dan denda USD 34.000.
Data Rahasia Intel Hilang Sebanyak 18 Ribu File, Diduga Dicuri Eks Insinyur
Yang mengejutkan, pengadilan menyebut bahwa Microsoft sempat menggunakan informasi curian tersebut dalam negosiasi bisnis dengan Intel.
Fakta ini memperkuat pandangan bahwa kebocoran data di sektor teknologi bukan lagi masalah individu, tapi sistemik.
Intel dikenal memiliki sistem keamanan berlapis, namun kasus Luo menunjukkan celah di sisi pengawasan internal terhadap karyawan yang hendak diberhentikan.
“Ini merupakan pelanggaran serius terhadap kekayaan intelektual perusahaan di saat kami sedang menjalani restrukturisasi mendalam,” tegas Intel dalam pernyataan resmi yang sama.
Data Rahasia Intel Hilang Sebanyak 18 Ribu File, Diduga Dicuri Eks Insinyur
Perusahaan kini memperketat semua akses jaringan internal, terutama bagi karyawan yang sedang dalam masa transisi atau pemutusan hubungan kerja.
Kasus Luo dianggap sebagai peringatan keras bagi perusahaan teknologi global untuk memperkuat keamanan siber dan audit internal.
Intel berupaya memastikan kejadian ini tidak terulang, dengan mengembangkan sistem deteksi otomatis untuk memblokir transfer data ilegal secara real time.
Editor: Ramli
Sumber: today.westlaw.com.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan