Masyarakat Indonesia Wajib Tahu Harga Subsidi, Berikut Angkanya!
JAKARTA, MATANUSANTARA. —
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan energi melalui kebijakan subsidi besar-besaran di berbagai sektor strategis.
Data terbaru menunjukkan, subsidi diberikan untuk delapan jenis produk utama, mulai dari bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji, listrik rumah tangga, hingga pupuk untuk sektor pertanian.
Kebijakan ini disebut sebagai benteng ekonomi rakyat, mengingat sebagian besar komoditas yang disubsidi berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat dan produktivitas nasional.
Prabowo Lantik 10 Duta Besar Baru RI, Dorong Diplomasi Ekonomi Global
Berdasarkan data yang berhasil dirangkum, berikut daftar dan besaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk masing-masing produk
💰 Daftar Harga Non-Subsidi (NSB) dan Sesudah Subsidi (SB)
1. Pertalite
- Non Subsidi (NSB): Rp 11.700 /liter
- Subsidi (SB): Rp 10.000 /liter
2. Solar
- NSB: Rp 11.950 /liter
- SB: Rp 6.800 /liter
Lima Sektor Andalan Dorong Ekonomi Lombok Tengah Tahun 2024
3. Minyak Tanah
- NSB: Rp 11.150 /liter
- SB: Rp 2.500 /liter
4. LPG 3 Kg
- NSB: Rp 42.750 /tabung
- SB: Rp 12.750 /tabung
5. Listrik Rumah Tangga 900VA
- NSB: Rp 1.800 /kWh
- SB: Rp 1.200 /kWh
6. Listrik Rumah Tangga 900VA Non Subsidi
- NSB: Rp 1.800 /kWh
- SB: Rp 1.400 /kWh
7. Pupuk Urea
- NSB: Rp 5.558 /kg
- SB: Rp 2.250 /kg
8. Pupuk NPK
- NSB: Rp 10.791 /kg
- SB: Rp 2.300 /kg
Lima Sektor Andalan Dorong Ekonomi Lombok Tengah Tahun 2024
Subsidi Jadi Penyangga Ekonomi Rakyat
Melalui kebijakan ini, pemerintah menanggung sebagian besar biaya produksi agar harga jual tetap terjangkau masyarakat.
Khusus untuk sektor energi, subsidi terbesar masih dialokasikan untuk LPG 3 kilogram, yang menjadi kebutuhan harian jutaan rumah tangga di Indonesia. Selisih subsidi bahkan mencapai Rp 30.000 per tabung.
Data Lengkap Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kuartal II 2025 di Indonesia
Sementara di sektor pertanian, pupuk Urea dan NPK tetap menjadi fokus utama bantuan negara guna menjaga ketahanan pangan nasional.
Perbedaan harga sebelum dan sesudah subsidi mencapai lebih dari Rp 8.000 per kilogram untuk pupuk NPK angka yang cukup besar dalam menjaga daya saing petani.
NTB Terpuruk, Ekonomi Minus 0,82 Persen di Kuartal II 2025
Kementerian Keuangan menyebut, subsidi ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga daya beli rakyat dan menekan dampak inflasi, terutama di tengah ketidakstabilan harga energi global.
“Subsidi ini adalah bentuk keadilan sosial. Negara hadir untuk memastikan masyarakat tidak menanggung beban ekonomi sendirian,”
ujar sumber di lingkungan Kemenkeu.
Sulsel Bertahan di Peringkat 22, Ekonomi Tumbuh 4,94 Persen
Subsidi Tepat Sasaran, Tantangan Terbesar
Meski demikian, pemerintah menegaskan pentingnya penyaluran subsidi yang tepat sasaran agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Beberapa program pengawasan berbasis digital dan data terpadu (DTKS) kini tengah dikembangkan untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan subsidi.
Sulawesi Tengah Jadi Bintang Baru, Pertumbuhan Ekonomi 7,14 Persen
Kebijakan subsidi yang efisien diharapkan tidak hanya menjaga keseimbangan ekonomi, tetapi juga memperkuat keadilan sosial dan keberlanjutan fiskal negara.
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan