MAKASSAR, MATANUSANTARA – Seorang pria di Makassar, Rahmat (18) membagikan kisahnya yang telah menjalani cuci darah sejak usia 15 tahun akibat mengidap gagal ginjal kronis stadium lima.
Kondisi tersebut ia alami sejak tahun 2022. Saat itu ia harus fokus menjaga kondisi kesehatannya dengan cuci darah sebanyak 3 kali seminggu.
Selama menjalani perawatan, ia sempat berganti metode cuci darah. Pada tahun pertama, ia menjalani hemodialisis (HD) di rumah sakit. Setelah itu, selama dua tahun ia beralih ke metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yang bisa dilakukan di rumah.


Namun, karena mengalami infeksi, ia kembali harus menjalani hemodialisis di rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir.
“Saya sudah cuci darah sekitar 310 kali,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/7/2025).
Punya Pola Hidup Tak Sehat
Rahmat mengatakan dokter saat itu menemukan kedua ginjalnya memiliki kelainan, ukurannya lebih kecil dari pada ukuran ginjal pada umumnya.
Selain itu, dirinya juga memiliki gaya hidup yang kurang sehat, sering mengonsumsi minuman manis dibanding air putih, bahkan sering begadang untuk menonton pertandingan bola.



“Pertama itu jarang minum air putih, lebih milih minum minuman kemasan, padahal ginjal butuh air putih buat kerjanya lebih maksimal. Kesalahan kedua itu suka makan keripik asin gurih, makanya tensi gue naik di 162/93 waktu awal sakit. Itu cukup tinggi untuk anak berusia 15 tahun,” ceritanya.
“Kesalahan ketiga sering begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Padahal waktu istirahat ginjal itu waktu kita tidur. Jadi kalau kita begadang, ginjal kita otomatis akan kerja,” tambah Rahmat.