Musim Kemarau, Berikut Penjelasan BRIN Terkait Sejumlah Wilayah Indonesia yang Diguyur Hujan

By Muh Alif

JAKARTA, MATANUSANTARA – Curah hujan meningkat signifikan di berbagai wilayah Indonesia pada Agustus 2025, meski seharusnya sedang berada di musim kemarau.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian mengatakan, hal ini terjadi karena tengah berlangsung fenomena kemarau basah.

Menurut dia, kemarau basah adalah periode musim kemarau yang disertai curah hujan lebih tinggi dari kondisi normal. Kendati sedang berada di musim kemarau, hujan masih cukup sering turun di sejumlah wilayah Tanah Air.

“Istilah kami itu kemarau basah, bukan kemarau kering, basah,” kata Edvin yang dilansir dari Liputan6.com. Selasa (19/8/2025).

Edvin menyampaikan, fenomena kemarau basah memang jarang terjadi, namun kondisi ini justru menjadi kabar baik bagi pemerintah karena membawa dampak yang baik untuk sektor pertanian.

“Ini sebenarnya kabar baik, terutama bagi sektor pertanian. Dengan adanya curah hujan tambahan di musim kemarau, produksi pertanian bisa meningkat,” jelas Edvin.

Fenomena ini dinilai menguntungkan karena membantu ketersediaan air untuk irigasi dan pertanian, sehingga mengurangi risiko kekeringan yang biasanya terjadi di musim kemarau.

Indonesia yang berada di wilayah tropis memang kerap mengalami variasi iklim semacam ini.

Selain itu, kata Edvin berdasarkan pantauan Asia-Pacific Climate Center (APCC), kondisi tahun ini cenderung mendukung terjadinya kemarau basah.

Lebih lanjut, Edvin memprediksi kemarau basah akan berlangsung hingga akhir musim kemarau atau sekitar akhir Agustus 2025. Artinya, curah hujan yang relatif tinggi masih akan terjadi di sejumlah wilayah hingga beberapa bulan ke depan.

Meski begitu, kemarau basah ini tak sepenuhnya terlepas dari fenomena pemanasan global. Edvin menyebut, salah satu faktor yang berperan dalam perubahan iklim adalah peningkatan suhu muka laut.

“Biasanya karena kita ini daerah dengan kemarau tinggi, suhu-suhu muka laut itu sudah tinggi. Jadi kalau peningkatan suhu muka laut, artinya ada kaitannya dengan pemanasan global,” ucapnya.

Bagikan Informasi Ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!