Murah Meria!! Dugaan Jual-Beli Alsintan Pemkab Bone, Screenshot WA Jadi Bukti Awal
BONE, MATANUSANTARA – Kasus dugaan jual-beli dan penyewaan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernilai miliaran rupiah hingga kini masih menjadi polemik.
Penanganannya dinilai jalan di tempat, meski bukti petunjuk dan keluhan kelompok tani sudah berulang kali mencuat ke publik.
Pemkab Sinjai Tekankan Kepatuhan Pelaku Usaha terhadap Laporan Lingkungan
Bahkan, belakangan beredar tangkapan layar percakapan yang menyebut satu unit traktor bantuan diperdagangkan dengan harga fantastis.
“Sempat ada kelompok tani mau beli traktor Jonder Rp150 juta,” bunyi isi percakapan WhatsApp yang viral.
LBH Sinjai Bersatu Tuding Pemkab dan DPRD “Main Mata” soal Kenaikan PBB-P2
Aktivis hukum Bone, Andi Asrul Amri, menyebut aparat penegak hukum (APH) terkesan abai. Menurutnya, kasus yang seharusnya ditangani Tipidkor Polres Bone justru mengendap, meski sudah viral dan diberitakan banyak media.
“Bukti petunjuk ada, kelompok tani yang ribut soal ini juga ada, tapi kini mereka seolah bungkam. Ini bukan delik aduan. Ada apa sebenarnya di Bone ini?” ungkap Asrul, kepada Matanusantara.co.id, Kamis (11/9/2025).
Soal Guru Honorer Viral Tinggal di Gubuk, Pemkab Deli Serdang Tegaskan Fakta Sebenarnya
Ia menduga ada tekanan kuat dari pihak tertentu yang membuat kasus ini berlarut-larut.
“Objeknya jelas ada, tapi penanganannya penuh intrik. Terkesan ada kekuatan besar di belakangnya sampai APH takut bergerak,” lanjutnya.
Soal Guru Honorer Viral Tinggal di Gubuk, Pemkab Deli Serdang Tegaskan Fakta Sebenarnya
Kasus serupa sebelumnya juga sempat ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone, namun hingga kini tak ada kejelasan.
Dugaan Modus Penyalahgunaan Alsintan
Dari hasil investigasi, sejumlah alsintan bantuan pemerintah seperti mesin combine dan traktor Jonder tidak benar-benar diserahkan ke kelompok tani.
Ingin Mendapatkan Bantuan dari Pemkab Ibu Mariasih di Viralkan, Begini Cerita
Bantuan itu hanya dipinjam nama kelompok untuk memenuhi syarat administrasi, lalu dikendalikan oleh pengusaha atau pemodal di kecamatan setempat.
Harga yang ditetapkan pun terbilang fantastis:
Rp130 juta untuk satu unit traktor Jonder.
Rp250 juta untuk satu unit mesin combine.
Seorang petani di Kecamatan Salomekko yang enggan disebut namanya mengaku sulit mendapatkan akses bantuan alsintan.
Pemkab Deli Serdang Tegas Bantah Isu Hoaks Anggaran Fantastis
Menurutnya, sekalipun ada peluang, ia tetap harus “membayar jasa” agar difasilitasi oleh penyuluh pertanian atau ketua kelompok tani.
“Disebut bantuan, tapi tetap harus bayar. Kalau combine bisa sampai Rp100 juta. Itu pun kalau dekat dengan orang yang punya akses ke penguasa,” ungkapnya kepada media saat ditemui,
Dugaan Pungli Dilingkup Pemkab Bone, Camat Kajuara: Besaran Sumbangan Bervariasi
Kasus ini kian memperkuat dugaan adanya konspirasi terorganisir dalam penyalahgunaan bantuan negara untuk kepentingan pribadi, dengan melibatkan oknum yang memiliki akses politik dan birokrasi di daerah.
Editor: Ramli
Penulis: Ikbal Bone
Tinggalkan Balasan