Beda Dengan Lain, Albania Negara Pertama Tunjuk Chatbot AI Jadi Menteri Kabinet
INDONESIA, MATANUSANTARA -– Albania mencatat sejarah baru dalam tata kelola pemerintahan dengan menunjuk sebuah chatbot kecerdasan buatan (AI) bernama Diella sebagai menteri kabinet.
Langkah tersebut menjadikan Albania sebagai negara pertama di dunia yang menghadirkan menteri non-manusia di level eksekutif.
Serangan Israel ke Qatar Langgar Hukum Internasional, Indonesia Bereaksi
Keputusan tersebut lahir dari kegelisahan publik atas pandemi korupsi yang mengakar dalam birokrasi, khususnya terkait pemberian kontrak pemerintah.
Diella, yang berarti “matahari”, dirancang untuk menutup celah praktik suap, lobi, maupun tekanan politik karena sistem AI tidak bisa dipengaruhi oleh faktor manusia.
RUU Kontroversial Nepal Atur Media Sosial Picu Gejolak Nasional
Langkah ini dinilai unik sekaligus kontroversial. Para aktivis antikorupsi menilai AI bisa menghadirkan transparansi karena seluruh proses evaluasi kontrak dapat dipublikasikan secara terbuka.
Keputusan itu, menurut informasi yang dihimpun dari berbagai pemberitaan, Karena Diella bukan manusia, ia tidak dapat menerima suap, dipuji, dilobi, dibujuk, atau diancam untuk memberikan kontrak pemerintah kepada individu tertentu.
Rutan Barru Tanam Pohon Kelapa, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Namun, para pakar hukum mempertanyakan akuntabilitas keputusan yang diambil AI, terutama jika terjadi kesalahan atau manipulasi algoritma.
Sebelumnya, Perdana Menteri Swedia dikritik warganya setelah mengaku menggunakan ChatGPT untuk merumuskan ide kebijakan.
Rutan Barru Tanam Pohon Kelapa, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Berbeda dengan Swedia yang sebatas memakai AI sebagai alat bantu, Albania justru menempatkan AI sebagai pengambil keputusan di kursi menteri.
Pengamat menilai, bila eksperimen Albania berhasil, model ini bisa menjadi rujukan negara lain yang juga tengah berjibaku dengan korupsi birokrasi.
Putra Menkeu Purbaya Bikin Gempar Media Sosial Nasional, Sindir “CIA dan Orang Miskin”
Namun jika gagal, risiko kecurigaan publik akan semakin besar bahwa AI hanyalah topeng baru dari praktik lama.
Hingga kini, Diella sudah resmi dilantik dan mulai mengemban tugas menilai serta mengawasi kontrak-kontrak strategis pemerintah Albania. Dunia menunggu: apakah “menteri AI” ini benar-benar mampu menjadi sinar baru dalam perang melawan korupsi?
Editor: Ramli
Sumber: Instagram
Tinggalkan Balasan