Bukan Cerita Film, Eks Wartawan Jadi Kajati Sulsel, Ini Sosok Aslinya dan Perjalanannya!
MAKASSAR, MATANUSANTARA —Kali ini Matanusantara.co.id akan membahas kisah hidup mantan wartawan koresponden harian Memorandum di Bojonegoro hingga menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kajati Sulsel) yaitu Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, S.H., M.H. Kamis 15 Oktober 2025.
Didik Farkhan adalah bukti bahwa tidak ada yang mustahil bagi mereka yang mau belajar, berjuang, dan sabar menapaki proses kehidupan. Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui pemberitaan tentang perjalanan karirnya di Korps Adhyaksa.
Pergantian Kajati Sulsel, Jaksa Eks Jurnalis Bojonegoro Ambil Alih Komando
Bahwa dengan ketekunan, integritas, dan semangat pantang menyerah, pria asal Bojonegoro ini membuktikan bahwa perjalanan dari meja redaksi wartawan bisa berujung di kursi kepemimpinan penegakan hukum tertinggi di daerah.
Sosok yang baru saja dilantik sebagai Kajati Sulsel ini ternyata pernah menjadi wartawan harian Memorandum di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) profesi yang mengasah naluri keadilannya sejak muda.
“Katarina Endang” Karir Gemilang Jaksa Perempuan Pertama Tembus Jabatan Eselon I
Kini, pria kelahiran Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Bojonegoro, 18 Oktober 1971 itu, resmi dipercaya memimpin Korps Adhyaksa di Sulawesi Selatan menggantikan Agus Salim, yang ditarik ke Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai Inspektur Keuangan II Jamwas.
Dari Pena Jurnalis ke Toga Jaksa
Karier Didik bermula dari dunia jurnalistik. Sebagai koresponden harian Memorandum di Bojonegoro, ia banyak menulis tentang kebijakan publik dan isu hukum yang menyentuh masyarakat kecil.
Jaksa Iwan Ginting Dicopot, Terseret Skandal Tilap Barang Bukti Fahrenheit
Menurut informasi, dari situlah lahir ketertarikannya pada dunia hukum. Ia tak hanya ingin menulis tentang keadilan tetapi ingin menegakkannya secara nyata.
“Profesi jurnalis membuat saya belajar pentingnya objektivitas dan keberanian menyampaikan kebenaran. Nilai-nilai itu saya bawa sampai menjadi jaksa,” ujarnya dalam sebuah kesempatan wawancara internal Kejaksaan.
Vonis 5 Tahun Bos Uang Palsu, Jaksa Nyatakan Banding
Awal Pengabdian di Korps Adhyaksa
Setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (lulus 1993), Didik memutuskan bergabung dengan Kejaksaan RI. Langkahnya tidak instan, ia menapaki setiap tangga karier dengan disiplin dan dedikasi tinggi.
Beberapa jabatan awal yang diembannya antara lain:
Kepala Sub Seksi Sosial dan Politik Kejari Bojonegoro (1998–2000)
Jaksa Agung Lantik JAM Pembinaan dan 4 Staf Ahli, Ini Arahan Tegasnya
Kepala Seksi Intelijen Kejari Martapura (2000–2002)
Kepala Seksi Pidsus Kejari Kepanjen (2002–2003)
Kepala Seksi Pidum Kejari Tanjung Perak (2003–2005)
Kasi Pra Penuntutan Kejati DKI Jakarta (2005–2008)
Kasi Ekonomi & Moneter Kejati Jatim (2008–2009)
Tokoh Masyarakat dan Akademisi Nilai Kejaksaan Lemah Tangani Kasus Nina Wati
Kiprahnya yang menonjol membuat Didik dipercaya mengemban tanggung jawab di tingkat nasional. Ia kemudian menjadi Kepala Subbag Pengadaan Pegawai di Kejagung (2009–2011), dilanjutkan sebagai Koordinator di Kejati DKI Jakarta (2011–2012), dan Kajari Sangatta (2012–2014).
Nama Didik mulai dikenal luas saat menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya (2015–2017). Di sinilah ide-ide segarnya muncul. Ia meluncurkan program “Drive-Thru Tilang” dan “Si Anti Ribet”, yang memudahkan masyarakat mengurus tilang tanpa antre panjang.
Mahasiswa Tuding Oknum Jaksa Rekayasa Kasus Korupsi ADD 2023
Tak hanya itu, Didik juga sukses mengembalikan aset Yayasan Kas Pembangunan (YKP) senilai triliunan rupiah ke Pemkot Surabaya melalui pendekatan nonlitigasi sebuah capaian besar dalam penyelamatan aset negara.
Rekam jejak prestasinya pun terus berlanjut:
Sidhakarya Award (2013) – Kajari Tipe B Berprestasi Terbaik
Rugikan Negera Ratusan Juta, Jaksa Tetapkan Tersangka Vendor Pegadaian Takalar
Juara 1 Nasional (2016) – Optimalisasi Penanganan Pidana Khusus
Saat menjabat Kajati Banten (2023–2025), Didik dikenal berani menggagas langkah humanis dengan menyalurkan beras sitaan dari kasus korupsi kepada masyarakat miskin agar tidak membusuk di gudang barang bukti.
Ismail Fahmi Akan Lapor Jaksa Agung, Soroti Audit Lemah
Kariernya semakin matang saat dipercaya menjadi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jawa Timur (2017–2019), kemudian Wakajati Bali (2019–2020), dan Kepala Pusat Data Kriminal Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejagung (2020–2023).
Dari sana, ia kembali dipercaya memegang jabatan strategis di Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) sebagai Inspektur V, mengawasi kinerja dan keuangan internal seluruh kejaksaan di Indonesia.
Ismail Fahmi Akan Lapor Jaksa Agung, Soroti Audit Lemah
Integritas dan kepemimpinannya yang komunikatif membuatnya kembali dipromosikan sebagai Kajati Sulsel melalui SK Jaksa Agung Nomor 854 tertanggal 13 Oktober 2025.
Pemimpin Humanis yang Lahir dari Rakyat
Bagi banyak rekan sejawat, Didik Farkhan dikenal sebagai sosok tegas namun humanis. Ia jarang marah, tapi berwibawa. Tegas terhadap pelanggaran, lembut terhadap mereka yang mau belajar.
Terdakwa Korupsi ADD Sidimpuan Bongkar Dugaan Permainan Jaksa di Persidangan
“Beliau itu keras terhadap pelanggaran, tapi adil dan bijak dalam menegur. Tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga menjaga nurani penegak hukum,” tutur salah satu jaksa senior di Kejati Jawa Timur.
Kini, dengan jabatan barunya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Didik membawa semangat baru: membangun Kejaksaan yang transparan, berintegritas, dan berjiwa pelayanan publik.
Editor: Ramli

 
											 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							
Tinggalkan Balasan