Lapas Narkotika Sungguminasa Mulai Pemetaan Bakat untuk Program Kemandirian
GOWA, MATANUSANTARA — Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa memulai rangkaian program pembinaan kemandirian dengan melaksanakan pemetaan minat dan bakat terhadap 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terpilih, Selasa (02/12/2025). Langkah awal ini dinilai krusial untuk memastikan pelatihan yang diberikan sesuai kebutuhan pasar kerja dan potensi masing-masing warga binaan.
Kegiatan berlangsung di area bimbingan kerja dan dipimpin langsung Kepala Sub Seksi Bimker & PHK, Bakri. Proses pemetaan dilakukan secara interaktif dengan melibatkan peserta magang, sehingga WBP bisa berkonsultasi langsung mengenai kemampuan dan kecenderungan mereka sebelum memilih bidang pelatihan.
Enam sektor unggulan ditawarkan dalam program ini: kesenian, otomotif, tata boga, peternakan, pertanian, dan perikanan.
Bidang tersebut dipilih karena peluang kerjanya tinggi dan memungkinkan WBP langsung masuk ke dunia usaha setelah bebas.
Tahap pemetaan tersebut juga dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian antara materi pelatihan dan minat peserta masalah klasik yang kerap menghambat efektivitas pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
Dengan pola ini, WBP diharapkan benar-benar mengetahui potensi diri dan bidang yang ingin mereka tekuni secara profesional.
Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Sungguminasa, Gunawan, menegaskan pentingnya proses ini sebagai langkah awal re-integrasi sosial.
“Penentuan minat ini bukan sekadar prosedur administratif, melainkan langkah awal penentu keberhasilan. Kami ingin memastikan setiap WBP dilatih sesuai passion-nya, sehingga kelak mereka tidak hanya sekadar bisa, tetapi mahir dan mencintai pekerjaannya. Harapan kami, keterampilan ini menjadi modal utama mereka untuk hidup mandiri dan produktif saat kembali ke masyarakat nanti,” ujarnya.
Melalui pemetaan terukur ini, Lapas Narkotika Sungguminasa menegaskan komitmennya mencetak SDM unggul meskipun berada di balik tembok pemasyarakatan.
Program ini menjadi representasi transformasi pembinaan modern yang tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga pembangunan kapasitas dan pemberdayaan. (Ramli/Hum)

Tinggalkan Balasan