MAKASSAR, MATANUSANTARA–Pasien rumah sakit umum daerah (RSUD) Daya kembali memberikan informasi ke awak media setelah pemberitaan kritik atau sorot tentang pelayanan oknum perawat yang kurang baik dan mengecewakan serta terindikasi tidak ingin berkontak visik kepada pasien miskin yang bermodalkan surat keterangan tidak mampu dari Pemerintah.
Pasien tersebut mengatakan pelayanan RSUD Daya tiba-tiba baik lantaran pemberitaan yang telah viral dan dirinya sangat berterimakasih ke awak media atas apa yang dilakukannya sangat membuat para pasien di perhatikan oleh perawat
“Terimakasih kawan saya apresiasi atas pemberitaan mu, Agilingi baji Pelayanan Rumah Sakit Daya, lansung baik pelayanan RSUD Daya),Petugas Pelayanan di awasi ketak sama Sapol PP, ujarnya A melalui via pesan singkat whatsaap, Senin (05/02/2024)
Ia juga menyebut bahwasanya atas pemberitaan itu sehingga Direktur RSUD Daya turun pantau tiap ruangan pasien yang saat ini sedang menjalani perawatan
“Pantas kepala Rumah sakit dari tadi tiba-tiba datang melihat semua ruangan Pasien di rumah sakit Daya sodarah, makasih banyak na Bosku” bebernya
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Keperawatan RSUD Daya Kota Makassar yang diwawancarai guna mengklarifikasi atas pemberitaan yang viral
Menurutnya terkait oknum perawat yang diduga tidak ingin bersentuhan atau kontak visik dengan pasien itu tidak sepenuhnya benar
“Terkait itu sebenarnya tidak benar, terkait berita yang di posting adalah suatu pembelajaran untuk kita semua yang bertugas di RSUD Daya, perluh kami jelaskan SOP pelayanan terkait pasien yang mengidap infeksi paru-paru” ungkap Ns. Hasanuddin, S. Kep. M. Kes. Ph.D saat diwawancarai awak media melalui via telfond whatsaap, Senin (05/02/2024), pukul 12.30 WITA
Menurut dia, pengidap infeksi paru-paru hampir sama dengan penyakit covid 19, penyakit yang mudah menular jadi sesuai SOP tentang pelayanan tetap dijalankan
“Nah kasus covid itu merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru paru sama dengan pasien yang saat ini pasien kami yang mengalami gangguan infeksi paru , itu juga biasanya bukan dibatasi bahwa tidak bisa kontak visik, jadi kita tetap lakukan kontak visik dengan menggunakan alat pelindung diri, sesuai SOP Perawat yang bertugas di wajibkan mengecek kondisi pasien 3 kali sehari” jelas Ns. Hasanuddin
Ns. Hasanuddin juga mengingatkan bahwasanya Perawat yang bertugas di RSUD Daya ini bukan hanya melayani 1 pasien saja namun ada puluhan
“Di ruang perawatan infeksi paru-paru bentuk kontak fisiknya juga itu tidak harus 24 jam berada di sisi pasien, jadi ketika kebutuhannya sudah terpenuhi, perawat juga harus ke pasien lain karena jumlah pasien yang saat ini ditangani atau di rawat di RSUD Daya ada sekitaran kurang lebih 16 orang kalau tidak salah” terangnya
Namun kata dia, pihaknya akan selidiki oknum perawat yang diduga tidak ingin melakukan kontak visik karena informasi yang diterimanya bahwa hanya oknum yang bertugas di shift 2 yang diduga pelayanannya tidak ingin berkontak visik
“Kita akan tetap selidiki oknum tersebut karena didalam berita yang saya baca hanya di shift 2 saja yang pelayanannya kayak begitu sedangkan untuk shift 1 dan 3 pelayanannya sangat baik, kami akan memanggil semua oknum perawat yang bertugas di shift dua besok untuk menghadap dan mempertanyakan hal tersebut karena untuk shift 2 sudah pulang” terang Ns. Hasanuddin
Sambung Ns. Hasanuddin, “Mungkin juga harus saya sampaikan bahwa ruang perawatan yang digunakan pasien infeksi paru sebenarnya ruang perawatan infeksi yang dulu kami gunakan pada saat perawatan covid” tegasnya
Sebelumnya diberitakan oknum Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya, Kota Makassar diduga memberikan pelayanan Rawat Online/tidak ingin berkontak visik oleh Pasien miskin/kurang mampu.
Sumber menyebut pelayanan oknum perawat terhadap pasien yang menggunakan surat keterangan tidak mampu diduga diperlakukan tidak wajar
“Saya herang dengan pelayanan rumah sakit Daya, perawat yang bertugas disini terkesan tidak ingin bersentuhan lansung dengan Pasien, jadi tiap kamar perawatan ditaruh kontak telfond WhatsApp dan pasien diinformasikan agar menghubungi kontak tersebut jika membutuhkan bantuan”” ujar pasien inisial A saat memberikan awak media informasi melalui via telfond whatsaap, Minggu (04/02/2024)
Kontak whatsaap yang dipasang di ruang rawat pasien, kata A kontak tersebut jika dihubungi kami sebagai pasien hanya diberi arahan oleh Perawat.
“Saya fikir kontak yang ditempel itu ketika dihubungi perawat segera datang akan tetapi hanya diarahkan melalui telfond seperti Rawat Online, selama 4 hari ini saya dirawat saya perhatikan perawat yang melakukan tindakan seperti ini hanya perawat yang ada di shift 2 yang bertugas di Jam 14.00 siang hingga 23.00 WITA” jelasnya
Pasien yang berbeda, awak media mencoba wawancarai, senada dengan A ketika menjelaskan, dimana sumber tersebut mengatakan bahwa pelayanan yang didapatkan suaminya sangatlah mengecewakan
“Terus terang, saya hanya pasien yang kurang mampu, suami saya dirawat disini tampa biaya atau geratis hanya bermodalkan surat keterangan tidak mampu, akan tetapi tidak begini juga ji kapan pelayanannya karena kami disini di tanggung pemerintah” ungkap AT yang standbay menjaga suaminya
Hironisnya, kata dia pelayanan yang didapatkannya sangat tidak wajar, pasalnya ketika pasien yang dijaganya kehabisan oksigen, namun ketika dia menelfond kontak yang terpanjang di dinding guna meminta bantuan namun perawat tersebut hanya mengajarkan untuk lakukan sesuai arahannya
“Suami saya mengidap penyakit paru-paru dan sudah dirawat disini selama dua hari, selama itu tabung oksigen milik suami saya habis terus saya hubungi perawat pada saat itu saya diajarkan untuk lakukan ini lakukan itu, sebentar saya putar sembarang sehingga suami ku kenapa-kenapa siapa yang mau bertanggungjawab coba” ungkap AT
AT juga mengatakan sempat bertanyak ke salah satu pasien yang di rawat di RSUD Daya terkait pelayanan Perawat, hal yang sama diungkapkan pasien tersebut
“Saya juga bertanyak pasien di sebelah terkait pelayanan, dia bilang, memand perawat disini begitu kemarin katanya cairan infus suaminya juga habis, Perawat yang dihubungi hanya mengatakan untuk lakukan arahannya” tegasnya