MAKASSAR, MATANUSANTARA–Sejumlah lembaga pegiat anti korupsi di Sulsel, diantaranya Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi Sulawesi Selatan (PUKAT Sulsel) mendesak lembaga penegak hukum untuk menyelidiki adanya aroma dugaan penyalahgunaan wewenangan hingga dugaan gratifikasi dalam lingkup Lapas Wanita Narkotika Bollangi, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
“Saya kira APH perlu segera turun menyelidiki hal ini agar polemik tidak berkepanjangan. Kita lihat di berita kan soal itu cukup ramai bahkan ada sejumlah unjuk rasa mendesak pengusutan kasus tersebut. Jadi jangan tunggu lama, APH dalam hal ini KPK, Kejaksaan atau Kepolisian harusnya merespon segera ini agar masyarakat menaruh kepercayaan penuh akan komitmen pemberantasan korupsi oleh APH,” terang Direktur PUKAT Sulsel, Farid Mamma melalui via telfond, Senin (11/03/2024)

Secara kelembagaan, kata dia, PUKAT juga akan segera berkoordinasi dan melakukan puldata dan pulbaket terkait dugaan kasus yang dimaksud. Jika sudah rampung, lanjut Farid, pihaknya akan segera melaporkan resmi kasus ini.
“Meski sebenarnya APH bisa mengusut kasus ini dengan model A atau tanpa pengaduan resmi yakni dengan dasar ramainya pemberitaan-pemberitaan yang ada. Intinya kalau memang komitmen dengan pemberantasan korupsi, maka kasus harus segera diusut biar ada kepastian hukum terkait peristiwa dugaan pelanggaran hukum di lingkup lapas wanita bollangi tersebut,” jelas Farid.
KPK Diminta Usut Aroma Gratifikasi di Lapas Wanita Bollangi, Pukat: Jangan Tinggal Diam
Sebelumnya diberitakan, Oknum Lapas Perempuan Bollangi saat ini diduga lakukan penyalahgunaan jabatan sehingga regulasi dan peraturan dihiraukannya
Tak hanya penyalahgunaan jabatan, namun juga terindikasi aroma gratifikasi lantaran terbongkar kerja-kerja kotor yang diduga dilakukan oknum petugas Lapas Perempuan yang dipimpin lansung oleh Kalapas Perempuan Bollangi Yahani Widayanti
Bocor !!! ‘Misteri Jatah Bulanan’ Kalapas Wanita Bollangi Diduga Sebesar Rp. 5 Juta
Terungkapnya dugaan tersebut diungkapkan oleh narapidana yang baru-baru bebas di Lapas Perempuan Bollangi yang menyebut secara blak-blakan
Menurut, napi tersebut, kuat dugaannya oknum Petugas dan Pemimpin Lapas Perempuan Bollangi dijadikan lahan bisnis untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dari Napi yang saat ini menjalani hukuman
Pelanggaran SOP Dengan Modus
Yang pertama, dugaan suap agar napi bisa mendapatkan surat rekomendasi dirawat di rumah sakit diluar Lapas Bollangi yang dimaksud ‘Bantar’
Misteri ‘Kamar Mewah’ Napi Korupsi Blok Melati di Lapas Wanita Bollangi
‘Suap’ tersebut diduga hingga puluhan juta menurut informasi dari mantan napi Lapas Perempuan Bollangi.
Kemudian, yang kedua, dugaan adanya kamar khusus dengan fasilitas lengkap layaknya hotel bintang 4 dengan sewa puluhan juta, blok Melati, tempat para Napi Tipikor
Menurut informasi dari mantan napi Lapas Bollangi harga kamar tersebut diduga puluhan juta dan ditempati para napi Tipikor.
Misteri ‘Kamar Mewah’ Napi Korupsi Blok Melati di Lapas Wanita Bollangi
Ketiga, dugaan jatah bulanan sebanyak Rp.5 juta Kalapas wanita Bollangi Yohani Widayanti, hasil dari uang Koperasi petugas serta uang hasil penjualan dan biaya sewa wartel para napi
Informasi dugaan ‘Jata Bulanan Rp.5 Juta’ dari sumber mantan petugas Lapas Bollangi yang tidak ingin dibeberkan identitasnya
Terpisah, Kalapas Wanita Bollangi Yohani Widayanti yang diwawancarai mengatakan bahwa untuk para napi Tipikor sebanyak 3 blok.
KPK Diminta Usut Aroma Gratifikasi di Lapas Wanita Bollangi, Pukat: Jangan Tinggal Diam
Meski Yohani tidak menyebut secara detail nama blok yang ada didalam Lapas Wanita Bollangi namun pihaknya membenarkan terkait nama blok yang disebut Beti
“Betul blok Melati dulunya itu namanya Matahari dan ditempati napi korupsi” ujarnya saat ditemui didalam Lapas Bollangi pada hari Selasa, (27/02)