KOLAKA, MATANUSANTARA –Nasrullah, Kepala Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka angkat suara dan membantah keras tudingan yang ditujukan kepada dirinya yang saat ini sedang viral disejumlah media online.
Tudingan tersebut, Nasrullah sangat menyayangkan orang yang sudah dianggapnya anak dan orang tuanya juga sudah dianggap sebagai keluarga, sangat tegah melakukan hal tersebut.
“Tidak apa saya dituding dan di fitnah hingga dilaporkan, tapi satu hal yang patut di ketahui jika hal tersebut tidak dapat dibuktikan saya pastikan akan melaporkan balik tentang pencemaran nama baik” tegasnya saat diwawancarai cybertimurnews.com melalui via telfon, Minggu (28/04/2024)
Beliau juga mengatakan bahwa diketahui pemilihan Kepala Daerah kuat dugaannya langkah tersebut adalah langkah upaya pencekalan dirinya untuk tidak mencalonkan kembali.
“Harus diketahui ini dalam waktu dekat ini pemilihan Kades akan diselenggarakan kembali, kuat dugaan saya ini adalah langkah lawan politik saya, agar saya tidak bisa melakukan pencalonan kembali, tapi saya kembali tegaskan jika laporan tersebut saya tidak terbukti sebagai mana tudingan yang dituduhkan ke saya, saya pastikan akan melakukan perlawanan hukum untuk mengetahui siapa dalang dibalik semua ini” ungkap Nasrullah
Sebelumnya diberitakan, bahwa Nasrullah dituding melakukan pelecehan kepada kepada anak yang sedang menduduki bangku SMK di Kolaka.
Tudingan pelecehan tersebut, telah dilaporkan oleh terduga korban bersama Ibunya ke Polres Kolaka pada (09/04) lalu.
Membantah dari tudingan tersebut, Kepala Desa Lasiroku, Nasrullah membantah tudingan tersebut serta menjelaskan fakta kejadian di kantor Desa bahwa tidak benar adanya.
Melainkan dirinya hanya memberikan uang senilai 100 ribu ke anak tersebut untuk membeli paket data.
“Itu pas di depan pintu, dan pada saat itu, hari berkantor, pintu dan jendela terbuka, saat saya beri uang, ada yang lihat juga saya dari jendela, setelah ambil itu uang na pulangmi,” jelasnya, Sabtu (27/04).
Ia mengaku, bahwa pemberian uang tersebut bukan pertama kalinya dan bukan hanya anak tersebut melainkan orang tuanya pula.
“Seringka kerumahnya jenguk orang tuanya karna sakit habis tertimpa kayu,”ungkapnya.
Selain itu, ia pula membantah video yang beredar ketika malam takbiran yang menyatakan bahwa terduga korban bersama ibunya datang kerumahnya, hal itu tidak benar yang dapat di buktikan dengan kesaksian oleh istrinya sendiri.
“Saya malam itu berada di masjid sedang sholat Isya, selepas isya saya bercerita-cerita bersama pak Sekcam dan pak Imam,” sambungnya.