MAKASSAR, MATANUSANTARA –Kawasan Ruko KIMA Square yang berada di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, kini ramai berjejeran tempat usaha yang terindikasi aroma kemaksiatan seperti berkedok panti pijat atau refleksi
Padahal kawasan tersebut, dahulunya direncanakan hanya untuk perkantoran dan pertokoan.
Namun, sekarang menjadi tempat lokalisasi panti pijat berkedok pijat kesehatan.
Bahkan santer terdengar kabar kalau pelaku usaha panti pijat yang ada di sana diduga diam-diam mendatangkan terapis wanita dari berbagai daerah.
Sebut saja Jonny, Selaku supir mobil truk ia mengaku sering menyambangi lokalisasi yang ada di KIMA Square hanya untuk sekedar mendapatkan layanan pijat dari terapis wanita yang disuguhkan di tempat tersebut
“Saya suka mampir kesana. Untuk hiburan saja,” ujarnya kepada Awak Media, Sabtu (08/06/2024)
Diakui Jonny, selama memakai jasa pijat di sana, ia kerap ditawari “kencan” oleh para pekerja perempuan yang menjadi terapis di tempat tersebut dengan tarif yang cukup variatif.
“Tergantung, bisa sampai Rp500ribu,” ungkap Sijoni disamping Kima Square Makassar Sulawesi Selatan
Menyikapi fenomena itu, Serikat Pejuang Anti Korupsi (SPASI) pun menyuarakan desakan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) agar turun mengawasi tempat usaha yang disinyalir menyalahi aturan perizinan.
“Kita minta ada pengawasan penuh yang dilakukan Satpol-PP di kawasan tersebut, kalau perlu gandeng kepolisian,” ujar Ketua Umum SPASI, Ahmadi Alwi saat dimintai tanggapan terkait fenomena tersebut.
Selain itu, Ahmadi juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meninjau kembali segala perizinan usaha dari kegiatan panti pijat di kawasan tersebut.
“Periksa Izinnya apakah sudah sesuai atau tidak, kelau memang ada kegiatan yang tidak sesuai perizinannya, ya cabut izinnya, segel tempatnya,” tegas Ahmadi.
Sebelumnya usaha panti pijat yang berada di kawasan tersebut mendapat desakan dari organisasi masyarakat (ormas) agar tempat pijat berkedok kesehatan ditutup oleh pemerintah setempat pungkasnya (**)