MAKASSAR, MATANUSANTARA –Tiga remaja warga Tinumbu Dalam, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala diduga menjadi korban pelecahan saat berkunjung didalam wahana rumah hantu Pasar Malam Pelabuhan Makassar pada hari Minggu 16 Juni 2024 pukul 23.00 WITA.
Aksi tak senonoh itu di ungkapkan oleh Halija keluarga korban setelah mengetahui peristiwa tersebut keponakannya menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum panitia wahana rumah hantu pasar malam yang terletak di Jalan Sabutung Baru, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Saya juga baru tahu peristiwa ini, setelah mendengar cerita N, pada malam itu ada tiga (3) orang yang menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum panitia yang bertugas ditempat wahana rumah hantu pada malam takbiran kemarin” ujar Halija yang ditemui dikediamannya yang beralamat Jalan Tinumbu Dalam, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Selasa (18/06/2024)
Ditempat yang sama, korban pertama inisial N (22) seorang ibu rumah tangga (IRT) menjelaskan pada malam ketika area dadanya diremas oleh oknum panitia, ketika malam itu dirinya mengunjungi wahana pasar malam bersama dengan rombongan sekitar 10 orang,
“Saat itu sewaktu saya masuk di rumah hantu, saya dilecehkan dengan cara diremas oleh orang yang tidak dikenal lantaran situasi didalam rumah hantu sangat gelap gulita, malam itu bukan saja saya yang dilecehkan namun ada dua orang kemanakan dan sepupu saya ikut dilecehkan” ujar N kepada awak media.
Korban kedua inisial F (23) korban yang ikut dilecehkan, sepupu dari N, senada dengan korban pertama bahwa ketika dirinya juga dilecehkan dengan cara di rabah dibagian area dadanya.
“Kalau saya malam itu, saya di rabah-rabah dan di remas dibagian area dada ku” ujarnya
Berbeda dengan korban ketiga yang masih berumur 15 tahun yang berinisial R mengatakan dirinya dilecehkan dengan cara tangannya masuk kedalam bajunya.
“Itu tangannya awalnya pinggang saya dipegang, saya kira teman ku ji, saya baru tahu ketika itu tangan mulai memegang perut saya ingin dimasukan kedalam bea saya, baru ka sadar saya dilecehkan” ujarnya
Aksi pelecehan didalam rumah hantu tersebut diduga sudah berulangkali terjadi namun tidak ada yang berani berbicara atau melapor ke pihak kepolisian.
“Malam itu, menurut informasi pengunjung bahwa dirinya juga perna dilecehkan pada saat masuk didalam, ada juga warga setempat yang bermukim di area pasar malam berkata bahwa aksinya sudah berulang kali namun tidak ada yang berani berbicara dan melapor ke Polisi” ujar salah satu rombongan ketiga korban inisial NM saat bersaksi dihadapan awak media.
Halija selaku keluarga dari ketiga korban menegaskan dirinya akan membuat laporan polisi terkait aksi pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum. Panitia yang bertugas di wahana rumah hantu.
“Insah Allah setelah saya balik siarah kubur di Segeri, kami akan adukan atau laporkan ke PPA Polres Pelabuhan atas aksi pelecehan yang diterima oleh ketiga keluarga saya” tegasnya
Hironisnya, kata saksi inisial AP, suami dari N korban pertama, mengatakan pada malam kejadian saat dirinya mendampingi rombongan ketiga korban, pihak aparat penegak hukum (APH) setempat diduga tidak bertindak
“LucuNya malam itu, padahal banyak anggota Polisi yang berjaga namun biar satu orang tidak ada yang datang di lokasih keributan” ungkapnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Paotere Makassar yang dikonfirmasi terkait peristiwa pelecehan di wahana Pasar Malam, mengatakan dirinya belum mendapatkan informasi selama pembukaan
“Belum ada laporan yang masuk di Polsek untuk itu” kata Iptu Mursadi kepada awak media melalui via pesan singkat WhatsApp
Iptu Marsudi enggang menjawab saat ditanyai terkait aktivitas wahana pasar malam apakah pihak Polsek Paotere melakukan pengamanan ketat atau tidak
“Lansung konfirmasi ke Humas atau Kapolsek, terimakasih” tandasnya
Untuk diketahui berita ini ditayangkan belum mendapatkan klarifikasi kepada pihak penanggungjawab wahana Pasar Malam dan pihak Polsek