MAKASSAR, MATANUSANTARA –Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merespon terkait isu Job Fair hanya formalitas bagi pencari kerja.
Bagi JK, saatnya bagi lulusan perguruan tinggi untuk membangun daerah dan tidak berkumpul di kota.
“Kembali ke daerah, memajukan daerah. Jangan semua berkumpul di kota, sekarang susah. Itu alternatifnya (mengurangi pengangguran),” ujarnya usai Orasi Ilmiah di depan Wisudawan Universitas Hasanuddin Makassar, Selasa (3/6/2025).
Kapolres Pelabuhan Makassar Tindak Lanjuti Instruksi Kapolda Sulsel Terkait Jukir Liar
JK menegaskan, alumni-alumni baru perguruan tinggi menghadapi dua tantangan besar usai menamatkan pendidikannya
kata JK, tantangan tersebut adalah mencari kerjaan atau yang kedua adalah membuka kerjaan baru.
Residivis Curanmor Diamankan Polisi, Usai Lancarkan Aksihnya di Kawasan Pelabuhan Paotere Makassar
Namun saat ini, Indonesia menghadapi tantangan berat terkait pekerjaan. Sehingga alternatif utamanya, kata JK, dengan membuka kerjaan baru.
“Saat ini cari kerjaan susah. Maka alternatif utama adalah mengcreate pekerjaan. buka wirausaha, menjadi pengusaha kecil, mengembangkan pertanian, perkebunan dan macam-macam,” tuturnya.
24 Anggota Geng Motor Warbis Ditangkap Polisi Setelah Menyerang Remaja Mesjid di Makassar
JK mengingatkan, jika kampus-kampus di Indonesia sudah jauh lebih baik. Namun demikian, para alumni tersebut harus berhadapan dengan dunia nyata.
“Sekolahnya baik, dunia nyatanya susah,” ucapnya.
Untuk diketahui kata JK, kondisi ketenagakerjaan Indonesia saat ini, relatif kurang baik-baik saja. Terbukti pada saat pembukaan job fair di Bekasi sepekan lalu, diserbu oleh belasan ribu para pencari kerja.
Kapolres Pelabuhan Makassar Tindak Lanjuti Instruksi Kapolda Sulsel Terkait Jukir Liar
Lebih jauh, JK juga menyinggung korelasi antara pengangguran dan maraknya premanisme.
Menurut JK, maraknya premanisme karena tidak adanya pekerjaan.
“Kenapa jadi preman karena hampir semua karena tidak ada kerjaan, menganggur, tapi tetap ingin hidup, sehingga banyak yang memilih bay pass jadi preman,” papar JK lagi.
Sehingga JK memilai agar jangan lihat dari premannya saja, tapi juga harus kenapa menjadi preman.
JK juga mengusulkan agar menyelsaikan premanisme tidak hanya dengan menghukum saja, tapi harus dicarikan solusi bagaimana tetap ada lapangan kerja.