MAKASSAR, MATANUSANTARA –Tim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil ungkap peredaran narkotika jenis sabu jaringan internasional atau jaringan Malaysia yang hendak diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Pengungkapan tersebut sedikitnya ada delapan kurir ditangkap, mereka merupakan bagian dari jaringan narkoba internasional.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah mengatakan, motif ekonomi menjadi faktor utama para perempuan ini terlibat dalam penyelundupan.
BNNP Sulsel Sebut, Urine Cawabup Maros “Suhartina Bohari” Positif Narkoba
“Jadi tentu BNN mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bea Cukai. Langkah yang dilakukan BNN melakukan pengembangan dari jaringan ini. Memang kurirnya semua perempuan, jadi motif ekonomi,” katanya, Sabtu (22/06/2025).
Kombes Pol Ardiansyah, mengaku, para kurir tersebut direkrut untuk membawa narkotika dari Malaysia ke Indonesia. Semuanya merupakan warga negara Indonesia.
Ini Hasil Penggeledahan BNNP Sulsel di Rumah Istri Kedua Jhong di Bone
“Jadi perempuan ini direkrut untuk membawa barang tersebut dari Malaysia, semuanya warga negara Indonesia,” ujarnya.
Jaringan ini disebut sebagai jaringan internasional yang memiliki pola distribusi yang rapi, dari Malaysia ke Makassar dan kemudian dilanjutkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng)
“Jaringan ini adalah jaringan antar negara atau internasional, dari Malaysia ke Indonesia. Kurirnya ini mengambil kemudian masuk kembali ke Indonesia (Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan berlanjut ke Kendari,” jelas Ardiansyah.
Warga Dihebohkan Penggerebekan BNNP Sulsel di Kediaman Pemilik Toko Duta Logam di Bone
Narkotika yang berhasil diamankan diduga akan diedarkan di Kendari. Dari hasil pengembangan, aparat turut mengamankan empat orang lainnya di wilayah tersebut.
Salah satu dari empat pelaku tambahan yang ditangkap kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan masih diburu aparat.
“Di Kendari sudah kita kembangkan, ada sekitar 4 orang juga kita amankan dari Kendari, salah satunya kita tetapkan DPO,” katanya.
Warga Dihebohkan Penggerebekan BNNP Sulsel di Kediaman Pemilik Toko Duta Logam di Bone
Yang mencengankan, pasalnya pengembangan kasus ini juga mengarah pada keterlibatan narapidana yang diduga mengendalikan peredaran narkotika dari dalam Lapas Kendari.
“Kemudian ada juga jaringan dari Lapas di Kendari. (Rencananya) diedarkan di Kendari. Rekrutan baru yang kita tangkap. Ini pertama kali kita tangkap,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, upaya penyelundupan narkotika dengan modus menyembunyikan sabu dalam pembalut wanita dan sepatu digagalkan oleh petugas gabungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Bandar Pil Ekstasi di Makassar Berhasil Ditangkap BNNP Sulsel Beserta BB Sebanyak 490 Butir
Dalam pengungkapan ini, delapan orang tersangka berhasil diamankan dari empat kasus berbeda. Enam dari delapan pelaku adalah Ibu Rumah Tangga (IRT), berperan sebagai kurir oleh jaringan narkotika internasional.
Para pelaku yang ditangkap di antaranya berinisial VH, M, AN, KT, SR, H, S, dan JS. Mereka ditangkap dalam kurun waktu antara akhir Mei hingga pertengahan Juni 2025.
Kepala Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan, Djaka Kusmartata mengatakan, kasus ini bermula dari hasil analisis intelijen terhadap penumpang penerbangan internasional dari Kuala Lumpur (KUL) menuju Makassar (UPG).
Konfrensi Pers Akhir Tahun 2023, BNNP Sulsel Rangkaikan Dengan Pemusnahan Barang Bukti
“Setelah dilakukan profiling terhadap empat orang penumpang yang menggunakan penerbangan Air Asia AK 334 dan Malaysia Airlines MH 847, yang bersangkutan diduga membawa Narkotika,” kata Djaka saat konferensi pers di Kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Sabtu 21 Juni 2025.
“Berbekal hasil analisis tersebut, selanjutnya dilakukan wawancara dan pemeriksaan mendalam berupa pemeriksaan badan dan pemeriksaan barang bawaan penumpang,” lanjutnya.
Dalam penindakan pertama pada 23 Mei 2025, petugas menemukan sabu seberat 342 gram yang dibawa oleh pelaku berinisial VH.
BNN Berhasil Amankan Sabu Sebanyak 2 Tonk di Batam
Ia menyembunyikan sabu di bagian dada menggunakan pembalut, yang diletakkan di dalam pakaian dalam yang dikenakan atau ditempel di kemaluan.
“Barang bukti tersebut disembunyikan di dada dan dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan oleh pelaku,” ungkap Djaka.
Penindakan kedua terjadi pada 27 Mei 2025. Pelaku berinisial KT, juga seorang perempuan, tertangkap membawa sabu seberat 1.042 gram dengan modus identik: disembunyikan di pembalut yang disisipkan dalam pakaian dalam.
“Barang bukti tersebut disembunyikan di dada dan dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan oleh pelaku,” jelasnya.
Pada 14 Juni 2025, dua tersangka perempuan lainnya, H dan S, turut diamankan dalam dua penindakan terpisah. H membawa 350 gram sabu yang dikemas dalam pembalut serta dimasukkan dalam sepatu yang dipakai.
“Barang bukti tersebut dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan oleh pelaku dan di dalam sepatu yang dipakai,” kata ungkapnya.
Sementara pelaku S kedapatan membawa sabu seberat 290 gram dengan metode serupa, yakni disimpan dalam pembalut dalam pakaian dalam serta di sepatu.
Tersangka Baru Dijemput Paksa Jaksa Terkait Kasus Korupsi PT. Surveyor Cabang Makassar
“Barang bukti tersebut dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan oleh pelaku dan disembunyikan di dalam sepatu yang dipakai,” tukasnya.
Seluruh barang bukti dari keempat kasus tersebut langsung diserahterimakan kepada BNN Provinsi Sulawesi Selatan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Selanjutnya, melalui joint analysis dan operasi bersama antara BNNP Sulsel, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan, dan Bea Cukai Makassar, dilakukan pengembangan dengan metode controlled delivery ke penerima paket di Kota Makassar dan Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dengan demikian, total delapan pelaku dari empat kasus telah berhasil diamankan dalam operasi bersama lintas instansi ini, memperlihatkan sinergi kuat antar aparat penegak hukum di berbagai daerah.
“Dengan penindakan terhadap 4 kasus tersebut, semakin meningkatkan kewaspadaan kepada kita semua untuk mencegah peredaran narkotika yang berpotensi merusak generasi muda,” terangnya.