MAKASSAR, MATANUSANTARA –Aktivitas oknum calo yang diduga bebas melenggang kangkung didalam kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar memantik reaksi sejumlah aktivis mahasiswa di Kota Makassar.
Aktivis tersebut iyalah Koalisi Perjuangan Mahasiswa (Kopma) mengatakan aktivitas calo didalam kawasan pelabuhan Makassar sudah sangat meresahkan warga masyarakat atau penumpang yang hendak berangkat di perantauan dan pulang di kampung halamannya.
“Kami sangat menyayangkan apa bila aparat penegak hukum (APH) tidak mampu mengatasi masalah yang diduga sudah lama berjamur didalam kawasan pelabuhan Makassar, peristiwa ini sangat banyak yang dirugikan seperti anak perantau dan anak yang menimbah ilmu disuatu kampung, karena sebelumnya juga kami sudah banyak menerima informasi bahwa tiket kapal laut sering habis meski jadwal kapal tersebut masih jauh dari jadwal keberangkatannya” kata Ilham kepada awak media melalui via pesan singkat whatsaap, Minggu (28/07/2024)
Oknum PT. Pelindo Diduga Tutup Mata Atas Aktivitas Calo Tiket Dikawasan Pelabuhan Makassar
Menurut informasi yang dihimpung oleh Ilham, bahwa tiket tersebut diduga sudah di boking jauh hari oleh oknum calo tiket yang saat ini viral tertangkap kamera awak media.
“Kuat dugaan saya oknum calo ini adalah salah satu biang kerok terjadinya kekosongan tiket di loket penjualan tiket resmi PT. Pelni (Persero), jadi perlu saya tegaskan kepada aparat dalam hal ini Polres Pelabuhan Makassar untuk segera bertindak mengatasi atau menangkap oknum calo yang tertangkap camera wartawan yang berinisial BLK itu” sebutnya.
Ketua KOPMA juga menantang Kapolres Pelabuhan Makassar yang baru menjabat bersama-sama menyelesaikan permasalah yang terjadi didalam kawasan pelabuhan yang saat ini sangat meresahkan dan merugikan warga masyarakat.
“Kami tantang bapak Kapolres Pelabuhan yang baru AKBP Restu Widjayanto menyelesaikan permasalahan didalam pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, karena oknum calo didalam kawasan pelabuhan diduga bebas melenggang kangkung, jangan sampai publik menduga oknum colo tersebut dibekingi oleh oknum kepolisian, jadi saya harapkan tindakan tegas bapak AKBP Restu yang baru menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Makassar bisa menyelesaikan permasalahan ini secepatnya” tegas Ilham
Oknum Calok Tiket di Kawasan Pelabuhan Makassar Diduga Terang-terangan Transaksi
Ketika awak media melontarkan pertanyaan kepada ketua KOPMA apakah ada rencana aksi unjuk rasa (Unras) didepan Polres Pelabuhan Makassar dan didepan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, ia menjawab dengan tegas sudah pasti jika APH tidak mengindahkan permintaan masyarakat melaluinya.
“Kami pastikan melakukan aksi bersama teman-teman mahasiswa apabila pihak Polres Pelabuhan Makassar tinggal diam atau tidak menangkap oknum calo inisial BLK itu, kami akan turun bersama semua team kurang lebih 500 orang yang terdiri dari anggota OPM 200 orang , AMF 150 orang , AJL 150 orang, namun saya harap APH mengindahkan agar rencana aksi kita ini tidak terjadi demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya masyarakat pengguna jalan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar” tegas Ilham.
Diketahui KOPMA tergabung dari tiga organisasi mahasiswa yang terdiri dari Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM), Aktivis Mahasiswa Federast (AMF) dan Aktivis Jalanan dan Lingkungan (AJL).
Naik Becak, Faisal Andi Sapada Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Walikota di PKS
Terpisah, sebelumnya beberapa hari yang lalu awak media mencoba meminta tanggapan Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Widjayanto dan Kasat Reskrim serta Kasi Humas namun upaya awak media belum direspond hingga berita ini ditayangkan.
Sebelumnya diberitakan, aktivitas oknum calo tiket penumpang kapal laut diduga secara terang-terangan melakukan transaksi jual beli tiket di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sabtu 20 Juli 2024.
Dari informasi yang dihimpung awak media, oknum yang diduga bebas lakukan jual beli tiket penumpang berinisial BLK.
“Sudah lama dia jadi calo, dia opsi diatas kapal KM Gunung Dempo tujuan Papua” bebernya sumber inisial AB yang ditemui di kawasan Pelabuhan, Sabtu (20/07)
Salah satu penumpang yang menjadi konsumen BLK yang di wawancarai mengatakan bahwa harga tiket yang dibelinya tujuan Papua dengan harga satu juta dua ratus ribuh rupiah (Rp. 1.200.000).
“Saya 6 orang berangkat ke Nabire, saya terpaksa beli tiket ini karena tiket di loket resmi sudah kosong padahal harganya kurang lebih Rp. 700 dan 800, namun karena tiket sudah habis jadi saya beli tiket di calo itu” sebutnya sumber inisial IM.
Hironisnya, kata IM tiket yang diberikan oleh oknum calo diduga tidak sesuai dengan identitas yang dikirim kan.
“Saya kaget, tiket yang saya dapat berbeda dengan KTP ku, padahal sebelumnya saya sudah kirim kan identitas ku saat uang saya kirim” ungkapnya
Perkembangan Terkini Kasus Dugaan Selundupan Solar Subsidi Milik Oknum ASN Asal Bulukumba
Sementara Kepala Cabang (Kacab) PT. Pelni Persero), Muhammad Jabir yang diwawancarai awak media mengatakan pihaknya hanya sebatas penjualan tiket di kawasan pelabuhan Makassar.
Dugaan bebasnya aktivitas transaksi jual beli tiket dikawasan pelabuhan itu tanggungjawab pihak PT. Pelindo.
“Tanyakan ke Pelindo, kenapa para oknum calo itu bebas berkeliaran di kawasan pelabuhan seperti didalam terminal dan di dermaga” sebutnya melalui via telfon, Senin (22/07/2023)
Harga tiket yang dikeluarkan oleh PT. Pelni (Persero), kata Jabir kalau tujuan Nabire sebesar Rp. 880 ribu.
“Berarti keuntungan calo ini kurang lebih 300 ribu per tiket jika harga jualnya Rp.1,2 juta” sebut Jabir.
Terpisah, awak media mencoba konfirmasi kepada Iwan selaku Grand Manejer (GM) PT. Pelindo (Persero) cabang Makassar.
Namun upaya awak media gagal mendapatkan klarifikasi lantaran GM PT. Pelindo tidak merespond ketika dihubungi melalui pesan singkat dan via telfond aplikasi WhatsApp.