ASPEGASS Harap Pemerintah Lanjutkan Penyaluran Jagung SPHP untuk Peternak
DELI SERDANG, MATANUSANTARA — Ketua Asosiasi Peternak Unggas Sejahtera (ASPEGASS) Kabupaten Deli Serdang, Seng Guan, menyambut positif pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Akses Jagung untuk Stabilisasi Harga Jagung dan Telur serta Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara” yang digelar di Gedung Yayasan Nava Dhamasekha, Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Senin (24/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Seng Guan berharap pemerintah terus menyalurkan jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bagi peternak ayam petelur agar mampu bertahan di tengah tingginya harga jagung pakan di pasaran.
SEMMI Sesalkan Bupati Tinggalkan Aceh Selatan Saat Banjir Melanda Daerah
“FGD yang telah berlangsung cukup baik untuk saling bertukar informasi dan membantu menyampaikan kendala serta keluhan para peternak agar mendapat solusi dan bisa diakomodir oleh pemerintah. Penyaluran jagung SPHP sebenarnya tujuannya baik untuk membantu para peternak yang terkendala pasokan jagung,” jelas Seng Guan kepada wartawan, Selasa (16/12/2025)
Ia menambahkan, keberadaan jagung SPHP sangat membantu peternak dalam menjaga keberlangsungan usaha, terutama saat harga jagung melonjak dan stok di pasaran terbatas.
Demo Besar Enrekang Tolak Tambang Emas, Massa Ultimatum Pemerintah Daerah
“Harapan peternak setelah digelar FGD, pemerintah harus bisa berperan lebih banyak dan meningkatkan produksi jagung. Ketersediaan lahan yang luas di dalam negeri seharusnya bisa dimanfaatkan. Ini kesempatan pemerintah untuk mendorong swasembada jagung,” ujarnya.
Menurut Seng Guan, Sumatera Utara merupakan salah satu sentra utama peternakan ayam petelur nasional yang memasok kebutuhan telur mulai dari Aceh hingga Pulau Jawa. Basis peternak terbesar di Sumut berada di Pantai Labu (Deli Serdang), Brahrang (Binjai), dan Asahan.
ISMI Aceh Dorong Ekspor UMKM untuk Jawab Tantangan Kemiskinan Daerah
Sebelumnya, ASPEGASS juga telah menggelar FGD bertajuk “Penguatan Akses Jagung dan Stabilitas Harga Telur untuk Kendali Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara” sebagai bagian dari upaya strategis mendukung pengendalian inflasi daerah, khususnya dari sektor pakan ternak dan pangan strategis peternakan unggas.
FGD tersebut menghadirkan narasumber lintas sektor, antara lain dari Perum Bulog Kanwil Sumut (Budi Cahyanto), Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Sumut (drh. Fadillah), Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumut (M. Zakir Syarif Daulay, S.Hut., MM), Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang (Elinasari Nasution, SP., MM), serta Kepala DPMPTSP Sumut (Chandra Dalimunthe, S.STP., M.SP).
KPK Sebut 19 Daerah di Sulsel Masih Zona Merah SPI, Ungkap Fakta Baru di Makassar
Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun sinergi kebijakan dan operasional guna memperkuat ketahanan pangan daerah.
Lebih lanjut, FGD bertujuan menghimpun pandangan, data lapangan, serta rekomendasi kebijakan terkait permasalahan ketersediaan, keterjangkauan, dan distribusi jagung pakan, yang selama ini menjadi faktor utama fluktuasi biaya produksi peternak unggas.
Ketua PW Al-Washliyah Sumut Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas Daerah
Secara khusus, forum ini diarahkan untuk memperkuat akses peternak terhadap bahan baku pakan berbasis produksi jagung berkelanjutan, mendorong stabilisasi harga jagung pakan dan telur ayam melalui koordinasi lintas pemerintah dan BUMN pangan, serta mengidentifikasi hambatan struktural dari hulu hingga hilir sektor perunggasan.
Hasil FGD diharapkan dapat menjadi rekomendasi strategis bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam pengendalian inflasi pangan berbasis komoditas unggas sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian jagung, peternakan mandiri, UMKM pakan, dan sentra produksi jagung di Deli Serdang dan wilayah Sumatera Utara. (RAM/Rikki)

Tinggalkan Balasan