Mata Nusantara

Akurat Tajam & Terpercaya

Baru Sehari Duduk, Kajati Sulsel Didik Diserbu Demo GAM, Isu Miring Kejari Palopo Meledak!

Massa Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) membentangkan spanduk “Kajati Baru Harus Berani!” di depan Gedung Kejati Sulsel, Makassar, Senin (27/10/2025).

MAKASSAR, MATANUSANTARA — Hari pertama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan (Sulsel), Didik Farkhan Alisyahdi, berkantor di Kota Makassar, Senin 27 Oktober 2025 disambut dengan aksi demonstrasi besar dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) yang membawa kabar miring terkait kinerja jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo.

Kabar tersebut diterima redaksi matanusantara.co.id melalui Panglima GAM, La Ode Ikra Pratama, bahwa puluhan mahasiswa mendatangi Kantor Kejati Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. mereka menuntut Pejabat Kajati yang baru agar melakukan bersih-bersih khususnya evaluasi total terhadap kinerja Kejari Palopo.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WITA itu sempat memacetkan arus lalu lintas. Massa memblokade jalan sambil membentangkan spanduk bertuliskan “KAJATI BARU HARUS BERANI! BERSIHKAN KEJARI PALOPO DARI PRAKTIK PENYALAHGUNAAN WEWENANG

GAM Serukan Copot Kapolri: Reformasi Polri Dinilai Hanya Meredam Kemarahan Publik

Dalam orasinya, GAM menuding adanya dugaan rekayasa hukum dan kriminalisasi warga dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana Pasal 170 dan/atau Pasal 167 KUHP di Polres Palopo.

Kasus tersebut kini telah tahap II (P-21) dan ditangani oleh Kejari Palopo, dengan tiga warga berinisial BM, KM, dan AH yang saat ini telah ditahan.

Jenderal Lapangan Akmal Yusran mengatakan aksi ini merupakan bentuk protes moral dan kekecewaan publik terhadap penegakan hukum di Kejari Palopo.

“Hari ini kami turun ke jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Kejaksaan Negeri Palopo yang kami nilai tidak profesional dalam menangani perkara ini,” tegas Akmal melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (27/10)

GAM Desak KPK Bongkar Mastermind Kasus Korupsi RSUD Koltim

Ia menambahkan, perlawanan GAM bukan hanya menyangkut aspek hukum, tapi juga moralitas aparat penegak hukum (APH).

“Kasus ini bukan sekadar soal hukum, tapi soal moralitas. Jangan jadikan hukum alat untuk menjerat warga yang sah secara hukum memiliki tanahnya sendiri,” tambah Laode

Panglima GAM: Program PMT Dinkes Sulsel Cegah Stunting tapi “Sinting”

Dalam pernyataan sikapnya, GAM mengajukan tiga tuntutan utama:

Mendesak Kejati Sulsel mengevaluasi penanganan perkara No. LP/BP163/III/2023/SPKT/POLRES PALOPO.
Mendorong Kejati Sulsel melakukan supervisi langsung terhadap Kejari Palopo.

Menuntut pencopotan Kajari dan Kasi Pidum Kejari Palopo. “Hukum Harus Melindungi, Bukan Menjerat

Panglima GAM, La Ode Ikra Pratama, dalam orasinya menyampaikan bahwa hukum seharusnya menjadi pelindung, bukan senjata politik.

“Hukum seharusnya menjadi pelindung, bukan alat menjerat. Dugaan kriminalisasi terhadap tiga ahli waris di Palopo mencederai kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan,” ujar La Ode.

Kemerdekaan Sejati “Belum Terwujud”, GAM: Bergerak Dipajaki, Diam Dirampas, Suara Dibungkam

Ia menegaskan, Kajati Sulsel yang baru harus menunjukkan integritas dengan menindaklanjuti temuan dan dugaan penyalahgunaan wewenang di bawah jajarannya.

“Kami tantang Kajati Sulsel yang baru dilantik untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap institusi kejaksaan,” tegasnya.

Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi, S.H., yang menemui massa aksi menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi apabila ditemukan pelanggaran etik di Kejari Palopo.

“Kami akan evaluasi jika ada pelanggaran etik. Namun perkara ini sudah dilimpahkan ke pengadilan, dan sidang perdananya dijadwalkan Kamis, 30 Oktober 2025,” ujarnya saat mediasi dengan massa.

Aksi pun berakhir dengan damai usai perwakilan GAM diterima secara resmi oleh pihak Kejati Sulsel.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan, Didik Farkhan Alisyahdi, resmi memasuki kantor barunya di Kejati Sulsel.

Informasi yang dihimpun, momen perdana tersebut diawali dengan apel pagi rutin yang diikuti seluruh jajaran pegawai Kejati Sulsel di halaman kantor, Makassar.

Apel pagi dipimpin oleh Asisten Bidang Pembinaan (Asbin) Abdillah, dan dihadiri oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), serta seluruh pegawai lintas bidang.

Dalam arahannya, Abdillah menyampaikan bahwa Kajati Sulsel yang baru telah tiba di Makassar dan dijadwalkan memimpin rapat staf perdana pada pukul 09.00 WITA.

“Seluruh jajaran diminta hadir dalam pengarahan perdana dari Bapak Kajati. Setiap bidang juga diinstruksikan untuk menyiapkan dan memaparkan capaian kinerja masing-masing,” ujar Abdillah saat memimpin apel.

Editor: Ramli
Sumber: Panglima GAM, La Ode Ikra Pratama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!