Berikut Data Lengkap Pencapaian Program Rumah Subsidi Pemerintah
JAKARTA, MATANUSANTARA -– Program perumahan rakyat melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencatat capaian signifikan hingga akhir September 2025. Berdasarkan data per 26 September 2025, penyaluran rumah subsidi berlangsung masif di berbagai provinsi, kabupaten/kota, bank penyalur, hingga asosiasi pengembang. Fakta ini menegaskan kolaborasi ekosistem perumahan berjalan efektif.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan capaian tersebut merupakan bukti nyata kehadiran negara di tengah rakyat.
Pemusnahan HP di Lapas Parepare Jadi Contoh Nasional
“Rumah subsidi adalah karpet merah untuk rakyat. Program ini bukan hanya memberi rumah, tapi juga menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di daerah,” ujar Menteri Ara, dikutip dari https//:pkp.go.id, Kamis (02/10/2025)
Menurut Ara, pembangunan satu rumah subsidi mampu melibatkan sedikitnya lima tenaga kerja. Hal itu memicu perputaran ekonomi dari toko material, pekerja proyek, hingga warung makan sekitar lokasi pembangunan.
Data Lengkap Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kuartal II 2025 di Indonesia
“Ekosistem perumahan ini nyata mendorong pertumbuhan ekonomi. Satu rumah yang dibangun berarti ada toko material yang hidup, ada pekerja yang mendapat penghasilan, dan ada warung makan yang laris,” tambahnya.
Jawa Barat (Jabar) tercatat sebagai provinsi dengan realisasi tertinggi, yakni 41.978 unit rumah subsidi, melampaui provinsi lain.
Maluku Utara Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Tembus 7,95 Persen
Disusul Jawa Tengah (Jateng) 15.838 unit, Sulawesi Tengah (Sulteng) 14.811 unit, Banten 12.344 unit, Jawa Timur (Jatim) 12.083 unit, serta Sumatera Selatan (Sumsel) 11.125 unit.
Sedangkan Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) masing-masing merealisasikan 7.607 unit dan 7.565 unit.
Maluku Utara Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Tembus 7,95 Persen
Sementara, ditingkat kabupaten/kota, Kabupaten Bekasi menduduki peringkat teratas dengan 9.537 unit. Posisi berikutnya Kabupaten Bogor 7.028 unit, Kabupaten Tangerang 5.594 unit, dan Kabupaten Karawang 4.765 unit.
Diluar Jawa, capaian signifikan tercatat di Kota Kendari (4.251 unit), Kota Palembang (4.175 unit), Kabupaten Deli Serdang (4.047 unit), serta Kabupaten Maros (3.833 unit).
Dua Aliansi Demo di Bulukumba, Polisi Turun Amankan Aksi Hari Tani Nasional
Kemudian dari sisi perbankan, Bank BTN menjadi penyalur terbesar dengan 93.098 unit, disusul BTN Syariah 36.589 unit.
BRI menyalurkan 17.515 unit, BNI 8.440 unit, dan Bank Mandiri 7.963 unit. Bank daerah juga berkontribusi, seperti BJB 2.923 unit, BSI 2.912 unit, serta BJB Syariah 2.066 unit.
Ditresnarkoba Polda Sumut Tangkap Nelayan Jaringan Internasional Bawa 13 Kg Sabu
Kontribusi asosiasi pengembang juga dominan. REI memimpin dengan 76.513 unit, diikuti APERSI 55.188 unit, HIMPERRA 24.816 unit, ASPRUMNAS 6.064 unit, APERNAS 5.909 unit, Pengembang Indonesia 5.688 unit, APPERNAS Jaya 3.184 unit, serta APERSI Bersatu 1.340 unit.
Tak hanya penyaluran FLPP, penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) turut mencatat pertumbuhan.
Band Asal Sidrap “Alis” Tembus Jakarta, Siap Rekaman Bersama Produser Nasional
Untuk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memimpin dengan 6.494 unit, disusul Sulawesi Selatan (Sulsel) 5.728 unit, Kalimantan Selatan (Kalsel) 4.847 unit, Sumsel 4.739 unit, serta Jabar 4.078 unit. Jatim, Sulteng dan Sumut juga menorehkan angka signifikan.
Dengan capaian ini, pemerintah optimistis target 350.000 unit rumah subsidi tahun 2025 dapat tercapai. Kolaborasi erat antara pemerintah, perbankan, dan asosiasi pengembang diyakini mampu memperluas akses perumahan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan