MAKASSAR, MATANUSANTARA — Oknum Polisi Polsek Manggala yang diduga bentak Evawaty Bahtiar (EB) seorang guru SD Negeri Borong saat hendak mengurus surat kehilangan telah meminta maaf secara resmi pada hari Minggu 03 Juli 2025.
Permintaan maaf itu direkam dan kini video Briptu Afrizal, meminta maaf viral disejumlah media sosial (medsos). Permintaan maaf itu disampaikan langsung di Mapolrestabes Makassar yang disaksikan atasan dan pengawas internal kepolisian.
“Saya, atas nama Afrizal (Ichal), mengakui bahwa perbuatan saya kemarin saat membuat surat keterangan hilang mungkin tidak menyenangkan hati, karena adanya miskomunikasi. Saya minta maaf dan mengakui kesalahan saya” katanya didalam video disaksikan oleh Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’Longan, Paminal Polrestabes dan Polda Sulsel, serta suami korban.
Kapolsek Manggala Diduga Sudutkan Korban, Tanggapan Kapolrestabes Makassar Lebih Berempati
Menurutmu informasi, Kapolsek Manggala Kompol Semuel, pada saat itu turut meminta maaf setelah Briptu Afrizal.
Jatanras Polrestabes Makassar Tangkap Puluhan Penjudi Ayam di Kecamatan Manggala
Terpisah EB, kepada media, Ia membenarkan dan menerima permintaan maaf tersebut dan memilih jalan bijak, bukan karena lemah, tetapi karena menghargai bahwa di balik seragam, masih ada manusia yang punya keluarga.
“Briptu Afrizal sudah meminta maaf kepada saya atas perilakunya di hadapan bapak Kapolsek Manggala, dan saya menerima permohonan maaf Briptu Afrizal, serta berharap pihak Polsek Manggala bisa mengungkap kasus pencurian yang terjadi di sekolah saya,” ujar EB seperti yang dikutip dari media
Ternyata Warga Bangkala Yang Meninggal Dunia Bukan Anggota KPPS, Ini Penjelasan Sekcam Manggala
Sebelumnya diberitakan Dugaan perlakuan kasar yang dilakukan oleh oknum Polisi dari jajaran Polsek Polrestabes terhadap seorang guru berinisial EB kini menjadi viral di media sosial dan media online. Isu ini memicu sorotan publik hingga mendapat tanggapan dari Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana.
Peristiwa bermula saat EB melaporkan kehilangan sejumlah barang pada Jumat, 1 Agustus 2025, usai menjadi korban pencurian di lingkungan sekolah tempatnya mengajar di SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
“Baru polisi itu bilang, ‘apakah mau diurus?’ sambil membentak. Baru bilang ‘tidak begitu caranya melayani pak’. Disituma jengkel baru keluar kah, baru keluarki juga itu polisi. Baru dia bilang, ‘Siapako? Tidak penting dilayani, tidak pentingjako’,” sambungnya dengan nada kecewa.
Program Iuran Sampah Gratis Walikota Makassar Resmi Berlaku di Bulan Juli 2025
Tak hanya itu, EB juga merasa mendapat intimidasi verbal dengan gestur menunjuk-nunjuk dari sang oknum.
“Sambil na tunjuk-tunjuki kah. Bilangji saya yang bikin surat keterangan hilang, bilang begitu tadi di ruangannya,” ungkapnya lagi.