MAKASSAR, MATANUSANTARA -— Dibalik jeruji besi, asa untuk berubah tak pernah padam. Rutan Kelas IA Makassar kembali menegaskan komitmennya sebagai lembaga pembina, bukan sekadar tempat menjalani hukuman.
Takat itu dibuktikan melalui program rehabilitasi pemasyarakatan terpadu, warga binaan kini mendapatkan akses terhadap layanan yang menyentuh aspek medis, psikologis, spiritual, hingga keterampilan kerja.
Rutan Makassar Bagikan Ratusan Wakaf Al-Qur’an, Upaya Bangun Spiritualitas Warga Binaan
Diterapkan sejak awal tahun dan diperkuat pada pertengahan 2025 ini, pendekatan rehabilitasi yang dijalankan tak lagi bersifat simbolis. Rutan Makassar merancangnya sebagai jalan pulang, bukan hanya ke rumah, tapi ke jati diri yang lebih baik.
“Rehabilitasi ini bukan semata kewajiban lembaga, tapi peluang nyata bagi warga binaan untuk bertumbuh dan bangkit. Harus ada masa depan setelah masa hukuman,” ungkap Kepala Rutan (Karutan) Makassar, Jayadi Kusuma dalam keterangannya, Kamis (31/7).
Program ini tak berdiri sendiri. Di dalamnya hadir kerja kolaboratif lintas disiplin, termasuk keterlibatan tenaga medis dan profesional kejiwaan.
Warga Binaan Blok Wanita Serbu Lapangan! Energi Positif Pagi Hari Pecah di Rutan Makassar
“Tolak ukur keberhasilan rehabilitasi itu sederhana: ada perubahan yang kasatmata pada perilaku dan pola pikir. Yang ikut program harus terlihat berbeda dari yang tidak,”tegas dr. St. Wahida Jalil, M.Kes., Sp.Kj., selaku psikiater pendamping.
Tidak hanya menyentuh kesehatan mental dan jasmani, program ini juga merangkul sisi spiritual dan produktivitas. Warga binaan dibekali pembinaan rohani serta keterampilan kerja yang aplikatif. Harapannya, ketika masa pidana berakhir, mereka tak kembali dengan tangan kosong tapi dengan bekal untuk hidup bermasyarakat secara sehat dan bermartabat.
Tekken Mou Bersama 2 Perusahaan,Rutan Makassar Jadi Tuan rumah
Melalui pendekatan ini, Rutan Kelas I Makassar menargetkan dua hal besar: penurunan angka pelanggaran internal serta peningkatan kesiapan sosial warga binaan pasca-bebas. Perubahan bukan lagi jargon, tetapi misi yang terus diupayakan lewat tindakan nyata.
Dengan langkah ini, Rutan Makassar bukan hanya menjaga, tapi juga membimbing. Karena di balik seragam tahanan, masih ada manusia yang bisa disembuhkan dan masa depan yang bisa dibentuk kembali.
(Humas Rutan Makassar)