Mata Nusantara

Akurat Tajam & Terpercaya

Dewi dan Umar Bantah Klarifikasi RSUD Lanto DG Pasewang, Siap Adu Fakta

Umar bersama istrinya, Dewi, pasien RSUD Lanto Dg Pasewang yang mengaku mendapat perlakuan tidak sesuai, saat menyampaikan bantahan terhadap klarifikasi pihak manajemen rumah sakit, Selasa 16 September 2025.

JENEPONTO, MATANUSANTARA – Polemik dugaan pelayanan tidak profesional di RSUD Lanto Dg Pasewang memasuki babak baru. Setelah pihak manajemen rumah sakit memberikan klarifikasi, kini giliran Dewi bersama suaminya, Umar, angkat suara membantah tegas pernyataan tersebut.

Menurut Umar, klarifikasi yang disampaikan pihak RSUD melalui pemberitaan sebelumnya tidak sesuai fakta bahkan dianggap bohong.

“Begini, itu kalau dibilang sama Ibu Nuraeni, di telpon sama perawat, itu bohong kalau dia berbahasa seperti itu. Dan bohong sekali kalau dia bilang tidak ada kata-kata jeleknya yang keluar. Justru adanya kata-kata jeleknya keluar sehingga saya banta,” tegas Umar kepada Matanusantara.co.id, Selasa (16/9/2025).

Jamilah Klarifikasi Tudingan Dewi, Pasien RSUD Lanto Dg Pasewang

Umar menolak disebut sebagai pihak yang membuat keributan. Ia menegaskan siap bertemu pihak rumah sakit untuk mengklarifikasi langsung.

“Kalau dibilang saya yang buat keributan berdasarkan pengakuannya si pasien dengan perawat itu, itu salah. Itu salah dan saya siap jumpa,” ujarnya.

Pasien berinisial W, yang disebut-sebut menjadi saksi dalam klarifikasi pihak RSUD, juga ikut disentil oleh Umar. Ia menyebut justru pasien tersebut yang lebih dahulu melontarkan kata-kata tidak pantas.

Pasien RSUD Lanto DG Pasewang Keluhkan Pelayanan Buruk dan Dugaan Diskriminasi

“Itu Wandi, itu yang sangat kurang ajar mulutnya awalnya… tidak mungkin saya mau mulai. Perawat juga mulai kasar dari pagi sampai sore, makanya saya banta,” jelas Umar.

Ia menegaskan dirinya hanya menegur anaknya sendiri, bukan pasien lain. Namun keributan muncul karena W ikut melontarkan ucapan yang memicu emosi.

“Yang saya tegur bukan mereka, malah anak saya sendiri yang saya tegur, tapi dia datang ngoceh sama saya tanpa tahu penyebabnya,” kata Umar.

Polisi Tangkap Dua Pelaku Teror Jalanan di Jeneponto, Lima Masih Buron, Berikut Identitasnya

Sementara itu, Dewi menyatakan sanggahan yang disampaikan Nuraeni Karaeng Jintang bersama perawat dan pasien W tidak sesuai dengan fakta.

“Sanggahan Ibu Nuraeni dengan itu perawat bersamaan dengan itu Wandi itu yang sangat kurang ajar mulutnya,” ucap Dewi dengan nada emosi.

Umar kembali menegaskan kesiapannya untuk bertemu manajemen rumah sakit. Ia menilai pihak RSUD menyampaikan informasi yang tidak benar.

“Saya siap jumpa… itu disaksikan anak saya dan istri saya. Tidak ada orang yang saya kata-katai, terkecuali pasien atas nama Wandi,” ungkap Umar.

Makassar Memanas! BMI Cs Ultimatum Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes

Fakta lain yang diungkap Umar, istrinya bahkan terpaksa pulang meski dalam kondisi tidak sehat dengan diantar pihak kepolisian menggunakan mobil patroli.

“Saya ada saksi dari pihak kepolisian, karena pada saat keributan itu sempat ada polisi yang datang, dan polisi mengatakan, pantasan pasien mengamuk karena pelayanannya tidak sesuai dan dibeda-bedakan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan Manajemen RSUD Lanto Dg Pasewang memberikan klarifikasi terkait pemberitaan negatif mengenai dugaan pelayanan buruk terhadap pasien bernama Dewi, pada hari Minggu 14 September 2025.

Melalui Humas rumah sakit, Jamilah, pihak manajemen menegaskan bahwa isu tersebut hanyalah kesalahpahaman yang dipicu adu mulut antar pasien, bukan akibat pelayanan tenaga kesehatan.

Jamilah Klarifikasi Tudingan Dewi, Pasien RSUD Lanto Dg Pasewang

Supervisor RSUD Lanto Dg Pasewang, Nuraeni Karaeng Jintang, yang disebut dalam pemberitaan, menjelaskan bahwa peristiwa di Ruang Lontara 4 lantai 1 bermula dari keributan antar pasien dan keluarga pasien.

“Jadi, saat ada adu mulut antara sesama pasien dan keluarga pasien, saya ditelpon oleh perawat. Saya datang untuk melerai,” jelas Nuraeni kepada media melalui keterangan tertulis, Selasa (16/9).

Pasien RSUD Lanto DG Pasewang Keluhkan Pelayanan Buruk dan Dugaan Diskriminasi

Ia juga membantah keras tuduhan bahwa dirinya mengeluarkan kata-kata kasar kepada pasien. Menurutnya, ucapan kasar yang beredar justru berasal dari salah satu pasien bernama Umar kepada pasien lain.

“Saya tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar kepada pasien. Saat itu saya hanya memperkenalkan diri sebagai Supervisor pengganti direktur di luar jam kerja, dan tujuan saya semata-mata untuk melerai,” tegasnya.

Editor: Ramli
Sumber: Umar/Dewi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!