MAKASSAR, MATANUSANTARA — Di tengah rutinitas politik yang seringkali dipandang formal dan seremonial, reses yang dilakukan Anggota DPR RI Komisi IX, Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag, membuktikan bahwa kedekatan dengan masyarakat bisa dirangkai menjadi kegiatan substantif yang menyentuh akar kebutuhan warga.
Mengunjungi komunitas HIMMATA pada Selasa (29/7), Dr. Ashabul Kahfi tidak hanya menyampaikan sambutan ataupun janji politik, tetapi langsung menghadirkan aksi nyata: berbagi pangan bergizi serta menghadirkan edukasi langsung dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Anggota Dewan DPR RI Usulkan Regulasi Medsos, Begini Isinya
Kegiatan ini menciptakan ruang interaktif antara masyarakat, lembaga negara, dan wakil rakyat sesuatu yang jarang tersorot dalam liputan media arus utama.
Bantuan pangan bergizi yang diserahkan tidak hanya bersifat simbolis. Kandungan protein hewani dan karbohidrat yang dibagikan menjadi bagian dari kampanye sadar gizi yang digalakkan oleh Komisi IX.
Jaksa Penyidik Periksa Puluhan Saksi Secara Maraton Terkait Korupsi ART DPRD Tana Toraja
Kehadiran BPOM memperkuat bahwa kampanye ini bukan sekadar pemberian bantuan, tapi juga upaya memperbaiki pola konsumsi masyarakat dari sisi pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya soal silaturahmi, tapi juga komitmen bersama untuk membangun kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan bergizi. Dalam agenda reses ini, saya memberikan bahan pangan semoga bisa mendukung kualitas kesehatan masyarakat yang lebih baik,” ujar Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag.
Kejati Sulsel Didesak Tuntaskan Dugaan Korupsi ART DPRD Tana Toraja, Pukat: Jangan Ditunda
Yang menjadi nilai tambah dari kegiatan ini adalah keberanian membuka diskusi publik langsung di tengah masyarakat. BPOM memberikan edukasi mengenai bagaimana masyarakat bisa menjadi konsumen cerdas mulai dari membaca label kemasan, memahami izin edar, hingga memastikan kandungan gizi makanan olahan yang beredar di pasaran.
Komunitas HIMMATA yang menjadi tuan rumah kegiatan, mengapresiasi pendekatan yang dibawa oleh legislator asal Sulsel itu. Mereka menilai, reses semacam ini menjadi format ideal bagi pertemuan wakil rakyat dengan warga: tidak hanya hadir untuk menyapa, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi tantangan nyata, seperti stunting dan konsumsi pangan tidak sehat.
Dugaan Kurupsi ART DPRD Tana Toraja, Kejati Sulsel Genjot Penyelidikan
Lebih dari sekadar pembagian sembako, reses ini menandai babak baru dalam praktik turun lapangan para legislator. Ada pendekatan dialogis, ada konten edukatif, dan yang terpenting ada kemauan untuk melibatkan lembaga teknis seperti BPOM secara aktif dalam memberdayakan masyarakat.