MAKASSAR, MATANUSANTARA -— Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) kembali turun ke jalan menyoroti kasus korupsi pembangunan RSUD Kolaka Timur (Koltim). Aksi digelar di Pertigaan Hertasning Pettarani, Makassar, Kamis (28/8/2025).
Massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan “Usut Tuntas Kasus Korupsi RSUD Koltim, Tangkap Mastermind Korupsi di Kemenkes” dan membawa sejumlah tuntutan:
Viral Video Amatir!! Pendemo di Bone Diduga Dianiaya Oleh Oknum Aparat Pengamanan
1. Mendesak KPK segera memeriksa seluruh pihak berwenang di Kemenkes termasuk Menteri Kesehatan.
2. Transparansi hasil pemeriksaan KPK di Kemenkes.
3. Reformasi sistem pengadaan di sektor kesehatan agar tidak lagi menjadi ladang korupsi.
Aksi Solo di Makassar, GAM Tegur Polisi Soal Kasus Motor Mandek
Situasi sempat memanas saat mahasiswa mencoba menghentikan truk tronton yang dijadikan panggung orasi. Adu mulut dengan aparat kepolisian terjadi, namun berhasil diredam setelah negosiasi, dan massa akhirnya menggunakan truk kontainer sebagai mimbar aksi.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap skandal korupsi RSUD Koltim yang menyeret bupati, pejabat Kemenkes, hingga kontraktor setelah OTT KPK pada 7–9 Agustus 2025. Fakta ini memperlihatkan adanya jejaring korupsi sistemik dalam pengadaan fasilitas kesehatan.
Blok Arab Kian Memanas! Tetangga Saudi Ngamuk Hingga Lepaskan Rudal ke Israel
Jenderal Lapangan GAM, Fajar Wasis, menegaskan kasus ini bukan sekadar persoalan daerah.
“Korupsi RSUD Koltim bukan sekadar kasus daerah, ini adalah alarm bahwa sistem pengadaan kesehatan di republik ini mudah dibayangi mafia anggaran. Jika KPK tidak bergerak tegas terhadap aktor di puncak maka rakyat akan tetap menjadi korban. Regulasi sudah cukup kuat, yang kurang adalah keberanian dan konsistensi penegakan hukum,” tegasnya.
Ia juga menyesalkan praktik korupsi di sektor kesehatan yang menambah penderitaan rakyat.
“Ironisnya, pada saat rakyat sedang bergulat dengan keterbatasan akses kesehatan justru Dana Alokasi Khusus (DAK) yang seharusnya menyelamatkan nyawa menjadi lahan basah korupsi,” lanjutnya.
Sementara itu, Panglima Besar GAM, La Ode Ikra Pratama, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mengawal kasus RSUD Koltim.
“Jika penegakan hukum mandek, GAM tidak segan untuk kembali dengan gelombang massa yang lebih besar,” ucapnya.
Editor: Ramli.