PANGKEP, MATANUSANTARA — Nuansa harmoni dan toleransi begitu terasa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pangkep, setelah petugas melaksanakan pembinaan kerohanian secara bersamaan bagi warga binaan beragama Islam dan Nasrani, pada hari Kamis 24 Juli 2025.
Meski berada dibalik jeruji besi, semangat pembinaan dan kedamaian antara umat beragama tumbuh subur, kegiatan pembinaan kerohanian tersebut dilaksanakan bersamaan namun ditempat yang berbeda.
Rutan Pangkep Dorong Kemandirian Warga Binaan Lewat Pengelolaan Lahan Ketahanan Pangan
Warga binaan Muslim mendapat siraman rohani melalui ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Muh. Khaerul, sementara warga binaan Nasrani mengikuti ibadah dan pembinaan rohani yang dipimpin oleh Pendeta Bernardus.
Meski berbeda keyakinan, kedua kegiatan ini berjalan secara berdampingan dengan satu tujuan mulia: mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki diri.
Karutan Pangkep Beserta Jajaran Sampaikan Pesan di Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 Tahun 2025
Kepala Rutan Pangkep, Irphan Dwi Sandjojo, menegaskan pentingnya peran agama dalam proses pembinaan narapidana.
“Melalui pembinaan rohani yang kami laksanakan secara rutin, kami memberikan ruang bagi warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya. Kami juga berharap, nilai-nilai toleransi dan sikap saling menghormati dapat tumbuh di sini,” ujarnya.
Rutan Pangkep Gelar Skrining Napza, Langkah Awal Menuju Rehabilitasi Warga Binaan
Lebih dari sekadar menjalani masa hukuman, Rutan Pangkep menjadi ruang pembelajaran spiritual. Para warga binaan tidak hanya diberi kesempatan untuk beribadah, tetapi juga untuk membangun kembali karakter dan harapan hidup yang lebih baik.
Kegiatan ini sekaligus menjadi cerminan bahwa keberagaman bukan halangan untuk hidup rukun.
Toleransi tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan secara nyata — bahkan di tempat yang tak banyak orang sangka.