Heboh! DPRD Bulukumba Bongkar Dampak Mutasi Guru, Ada yang Tertekan Secara Psikologis

BULUKUMBA, MATANUSANTARA – Kebijakan mutasi sejumlah guru di Kabupaten Bulukumba menuai sorotan tajam.

Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Syahruni Haris, menilai kebijakan tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan tenaga pendidik.

Menurutnya, DPRD menerima banyak aduan dari masyarakat. Laporan datang bukan hanya lewat pesan singkat dan telepon, tetapi juga langsung melalui organisasi profesi seperti PGRI.

“Mutasi ini jangan hanya mengacu pada aturan semata. Kalau seorang guru dipindahkan jauh dari rumahnya, itu bisa berdampak pada psikologis, semangat, bahkan kinerja di kelas,” tegas Syahruni, Selasa (16/9/2025).

Ia menambahkan, mutasi yang dilakukan tanpa mempertimbangkan faktor jarak, kondisi ekonomi, hingga lingkungan sosial, berpotensi menurunkan kualitas pendidikan.

Guru yang lelah menempuh perjalanan jauh dikhawatirkan tidak lagi bisa maksimal dalam mengajar.

Syahruni mengingatkan, meski aturan kepegawaian menyatakan ASN siap ditempatkan di mana saja, realita di lapangan tidak bisa diabaikan.

“Kebijakan mutasi jangan kaku. Faktor sosiologi, kondisi geografis, hingga keselamatan guru di perjalanan harus menjadi perhatian,” katanya.

DPRD Bulukumba berharap Dinas Pendidikan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Mutasi, kata Syahruni, tetap diperlukan, tetapi harus berpihak pada kepentingan bersama agar tidak menjadi tekanan psikologis bagi para guru.