JAKARTA, MATANUSANTARA –Rangkaian sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah 1446 Hijriah telah selesai dilaksanakan, Kementerian Agama (Kemenag) RI bersepakat 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025 dan Lebaran Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025.
Untuk diketahui sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Sidang yang dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan Tanggal 1 Zulhijjah jatuh Rabu 28 Mei.
“Sehingga 10 Zulhijjah atau Idul Adha bertepatan dengan Jumat 6 Juni 2025,” kata Nasaruddin Umar.
Sidang isbat yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya.
Penetapan dilakukan setelah para peserta sidang isbat mendengarkan pemaparan hasil pemantauan hilal.
Pemantauan hilal dilakukan di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia. Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, Cecep Nurwendaya, mengatakan jika ada wilayah di NKRI yang memenuhi kriteria MABIMS atau penentuan awal bulan Hijriah yang digunakan di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
“Posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Zulhijjah 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Mei 2025 Masehi,” kata Cecep dalam pemaparannya.
Beliau juga menyebut penentuan awal bulan Zulhijjah menggunakan metode rukyat dan hisab. Hisab sifatnya informatif dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab.
“Tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara: 0,74 derajat di Jayapura dan elongasi antara sampai 3,2 derajat di Banda Aceh, Sabang lebih sedikit dan elongasi sampai 5,84 derajat sampai 7,10 derajat,” kata Cecep.
Sementara Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag mengatakan disebagian wilayah Provinsi Aceh, termasuk Sabang, Observarium Tengku Chiek Kuta Karang Lhoknga, Banda Aceh,
“Lgokseumawe telah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS.,” imbuhnya
Pemantauan hilal dilakukan di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia. Sidang isbat digelar dalam tiga tahap, yakni pemaparan posisi hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag, sidang penetapan yang digelar secara tertutup bersama para tokoh ormas Islam dan instansi terkait, dan konferensi pers hasil sidang.