Jamilah Klarifikasi Tudingan Dewi, Pasien RSUD Lanto Dg Pasewang
JENEPONTO, MATANUSANTARA – Manajemen RSUD Lanto Dg Pasewang memberikan klarifikasi terkait pemberitaan negatif mengenai dugaan pelayanan buruk terhadap pasien bernama Dewi, pada hari Minggu 14 September 2025.
Melalui Humas rumah sakit, Jamilah, pihak manajemen menegaskan bahwa isu tersebut hanyalah kesalahpahaman yang dipicu adu mulut antar pasien, bukan akibat pelayanan tenaga kesehatan.
Polisi Tangkap Dua Pelaku Teror Jalanan di Jeneponto, Lima Masih Buron, Berikut Identitasnya
Supervisor RSUD Lanto Dg Pasewang, Nuraeni Karaeng Jintang, yang disebut dalam pemberitaan, menjelaskan bahwa peristiwa di Ruang Lontara 4 lantai 1 bermula dari keributan antar pasien dan keluarga pasien.
“Jadi, saat ada adu mulut antara sesama pasien dan keluarga pasien, saya ditelpon oleh perawat. Saya datang untuk melerai,” jelas Nuraeni kepada Matanusantara.co.id melalui keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).
Ngeri! Puluhan Mobil Hancur Diduga Teror Preman Saat Melintas di Jeneponto, “Hati-Hati”
Ia juga membantah keras tuduhan bahwa dirinya mengeluarkan kata-kata kasar kepada pasien. Menurutnya, ucapan kasar yang beredar justru berasal dari salah satu pasien bernama Umar kepada pasien lain.
“Saya tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar kepada pasien. Saat itu saya hanya memperkenalkan diri sebagai Supervisor pengganti direktur di luar jam kerja, dan tujuan saya semata-mata untuk melerai,” tegasnya.
Pelaku Pencurian Kabel BTS di Jeneponto Diringkus Polisi dan di Hadiahi Timah Panas
Lebih lanjut, Nuraeni memastikan bahwa RSUD Lanto Dg Pasewang tidak pernah membeda-bedakan pasien. Semua pasien dilayani sesuai standar operasional prosedur (SOP) tanpa pengistimewaan.
“Sejak masuk, pasien ini kami layani sesuai SOP. Tidak ada pasien yang kami istimewakan, apalagi di ruang bangsal, semua pasien diperlakukan sama. Kecuali untuk ruangan khusus yang memang berbeda,” terangnya.
Banjir di Jeneponto, HMI Duga Gegera Aktivitas Penambang Galian C dan Pembalakan Liar
Pernyataan Nuraeni diperkuat oleh kesaksian seorang perawat yang bertugas di ruangan tersebut.
“Soal pelayanan, ada beberapa pasien di ruang itu yang bisa menyampaikan seperti apa kami memberikan pelayanan. Semua sesuai SOP,” ujarnya.
Peringati Hari Lahir Pancasila, Jajaran Rutan Jeneponto Gelar Upacara
Hal senada juga diungkapkan salah seorang pasien berinisial W. Ia menyebut bahwa pasien yang melapor ke media kerap bersuara keras bahkan mengucapkan kata-kata kasar kepada pasien lain.
“Dia itu biasa bersuara besar di ruangan, bahkan sering menyebutkan kata-kata kasar. Jadi saya sampaikan, bukan pihak rumah sakit yang mengucapkan kata-kata kasar itu,” ungkap W.
Peringati Hari Lahir Pancasila, Jajaran Rutan Jeneponto Gelar Upacara
Menurut W, pelayanan dokter dan perawat RSUD Lanto Dg Pasewang sudah sangat baik serta setara untuk semua pasien.
“Saya rasa apa yang disampaikan tentang pelayanan rumah sakit itu hanya mengarang-arang,” tambahnya.
Propam Akan Selidiki Kasus Tangkap Lepas Bandar Narkoba oleh Polres Jeneponto, PUKAT Turut Dukung
Melalui hak jawab ini, manajemen RSUD Lanto Dg Pasewang berharap masyarakat menilai permasalahan dengan lebih objektif dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.
Sebelumnya diberitakan, RSUD Lanto DG Pasewang kembali menjadi sorotan setelah seorang pasien bernama Dewi, warga Baraya, Desa Borong Tala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, mengeluhkan pelayanan buruk yang dialaminya selama menjalani perawatan tiga hari.
Keluhan itu disampaikan suaminya, Umar, kepada redaksi Matanusantara.co.id, Minggu (14/9/2025). Ia menilai pelayanan yang diterima istrinya tidak hanya kurang profesional, tetapi juga terkesan diskriminatif.
Dewi menceritakan awal mula kericuhan saat dirinya yang mengidap penyakit jantung dan hipertensi merasa terganggu dengan kebisingan pengunjung pasien lain.
KITA BERSAMA, Maghfirah Community: Pasangan Representasi Untuk Jeneponto Yang Maju
Suaminya sempat menegur secara baik-baik, namun justru mendapat respon tidak menyenangkan dari seorang perawat.
“Begini awal mulanya ceritanya, saya sakit, saya punya penyakit jantung sama hipertensi tidak bisa mendengar suara ribut. Terus ada pasien baru, pembesuknya ribut sekali. Ditegur-ditegur baik-baik sama suamiku bilang, bu kalau mau cerita di luar karena istriku hitensi. Tidak boleh mendengar suara ribut. Terus ada seorang perawat bilang kalau mau tenang, mau hidup, mau tenang ambil ke ruangan VIP,” ujarnya melalui via telpon WhatsApp, Minggu (14/09)
Editor: Ramli
Sumber: Jamilah (Humas RSUD)
Jamilah Klarifikasi Tudingan Dewi, Pasien RSUD Lanto Dg Pasewang
#RSUDLantoDgPasewang #HakJawab #KlarifikasiResmi #PelayananKesehatan #Jeneponto #SulselUpdate #FaktaBicara #KalarifikasiJamilah #DewiKeluhkanPelayanan #BeritaTerkini #Matanusantara
Tinggalkan Balasan