Mata Nusantara

Akurat Tajam & Terpercaya

Jawa Barat Peringkat Tertinggi Kasus Keracunan MBG, Dedi Bereaksi Tegas

Dok/Spesial/Chatgpt)Ilustrasi makanan MBG yang ditemukan belatung dan siswa sekolah dasar di Jawa Barat yang terdampak keracunan massal.

JABAR, MATANUSANTARA Program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan publik setelah insiden keracunan massal yang melibatkan ribuan siswa di berbagai provinsi. Kasus terbaru bahkan memperlihatkan temuan belatung dalam menu MBG di Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Insiden terjadi pada Rabu (14/9/2025) di SDN 1 Karang Agung, Kecamatan Semaka, saat menu dari dapur SPPG Pekon Sudimoro ditemukan terinfeksi larva belatung. Rekaman video yang beredar menunjukkan ulat-ulat kecil di tepian lauk telur ceplok dan sayuran.

Terungkap!! Peristiwa Ledakan di Kajang. Polisi Pastikan Bom Ikan Rakitan

“Tolong dapur MBG cek kesehatannya, masa ini ada ulatnya. Tidak baik untuk anak-anak. Dengan terpaksa, makanan ini tidak kami bagikan kepada siswa,” ucap perekam video.

Akibatnya, sekolah langsung menghentikan pembagian makanan. Salah satu orangtua murid, Sulaiman, menilai keputusan tersebut sudah tepat.

Begini Kesaksian Saksi Mata Peristiwa Kebakaran Berujung Maut di Kec. Tallo

“Untung ketahuan, coba kalau sudah dibagi dan dimakan, yang jadi korban kan anak-anak kami,” ujarnya.

Jawa Barat (Jabar) Catat Angka Tertinggi

Secara nasional, tercatat 5.626 kasus keracunan siswa akibat MBG di 16 provinsi. Dari angka tersebut, Jawa Barat menempati posisi tertinggi dengan 2.051 kasus.

Polisi Selidiki Penyebab Peristiwa Kebakaran di Tiga Lokasih di Makassar

Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG di wilayahnya.

“Pertama, penyelenggara kegiatannya mampu atau tidak dan yang kedua, makanan yang disajikan sesuai dengan harga atau tidak,” kata Dedi di Bale Pakuan, Kota Bogor, Rabu (24/9/2025).

Polisi Selidiki Penyebab Peristiwa Kebakaran di Tiga Lokasih di Makassar

Dedi juga menegaskan akan memanggil seluruh pengelola SPPG untuk memastikan standar pelayanan.

“Kalau ternyata tidak mampu dan angka keracunan tetap tinggi, tentu harus ada evaluasi, vendor pelaksana yang tidak sesuai dengan harapan harus diganti,” lanjutnya.

Polisi Selidiki Penyebab Peristiwa Kebakaran di Tiga Lokasih di Makassar

Trauma Siswa dan Evaluasi Program

Meski belum ada korban jiwa, Dedi menilai kasus keracunan ini berdampak serius bagi siswa.

“Walau tidak ada (laporan kasus) meninggal, anak-anak yang seharusnya mendapat asupan gizi justru keracunan, itu menimbulkan trauma,” tegasnya.

Terungkap! Kepala BGN Lulusan Entomologi, Bukan Ahli Gizi, Berikut Rekam Jejak

Gubernur Jabar itu juga menyoroti masalah teknis penyajian makanan.

“Misalnya, masaknya jam 1 malam, tapi disajikan jam 12 siang, jarak waktunya terlalu lama, itu perlu dievaluasi,” tambahnya.

Milenial Tamalate Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Maccini Sombala

Dengan temuan ini, Pemprov Jawa Barat menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap SPPG yang tidak memenuhi standar pelayanan.

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!