MAKASSAR, MATANUSANTARA –Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Kelas III Kendari, Nurul Kiptiyah, A.Md.IP., S.H, sebut belum menerima informasi dari pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait keterlibatan Narapidana (Napi) yang di binanya.
Hal itu disampaikan kepada awak media setelah dikonfirmasi melalui via pesan singkat whatsaap bahwa pihaknya belum menerima informasi.
BNNP Sulsel Sebut Keterlibatan Dari Lapas Kendari, Kalapas : Masih Menunggu Informasi
“Terkait satu (1) orang narapidana Lapas Perempuan Kendari, sampai saat ini masih belum ada info dari penyidik BNNP Sulsel” sebutnya Nurul, Senin (23/06/2025).
Ia mengaku dirinya baru menjabat sebagai Kalapas Perempuan Kendari baru sebulan dan baru memulai bersih-bersih
Terungkap, Napi Lapas Kendari Diduga Terlibat Kendalikan Sabu Jaringan Malaysia
“Saya baru satu (1) bulan menjabat menjadi Kalapas Perempuan Kendari, dan saya masih melaksanakan pembenahan Lapas Perempuan Kendari” ungkap Nurul
Sebelumnya diberitakan, Terungkap kasus Narapidana (napi) yang dimaksud ikut terlibat kendalikan narkotika jenis sabu jaringan internasional atau jaringan Malaysia ternyata napi Lapas Perempuan (LPP) Kelas III Kendari.
Ternyata Kasus Narkotika Jaringan Malaysia Yang Ditangani BNNP, Napi LPP Kendari Diduga Terlibat
Hal itu di sampaikan oleh internal Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang enggan disebutkan identitasnya.
Bahwa napi yang diduga terlibat bukan napi Lapas kelas IIA Kendari namun Lapas Perempuan Kendari isial RS.
“Lapas Perempuan inisial RS” ujarnya melalui pesan singkat whatsaap kepada media, Minggu (23/06/2025)
Ternyata Kasus Narkotika Jaringan Malaysia Yang Ditangani BNNP, Napi LPP Kendari Diduga Terlibat
Ia juga menegaskan napi yang diduga terlibat saat ini sudah diproses oleh pihaknya sesuai hukum yang berlaku.
“Iya (sudah di proses)” katanya
Jauh sebelumnya Tim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil ungkap peredaran narkotika jenis sabu jaringan internasional atau jaringan Malaysia yang hendak diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Pengungkapan tersebut sedikitnya ada delapan kurir ditangkap, mereka merupakan bagian dari jaringan narkoba internasional.
Dalam Rangka Studitiru, Lapas Parepare Sambut Tim Pokja Kanwil Kemenkumham Sulteng
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah mengatakan, motif ekonomi menjadi faktor utama para perempuan ini terlibat dalam penyelundupan.
“Jadi tentu BNN mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bea Cukai. Langkah yang dilakukan BNN melakukan pengembangan dari jaringan ini. Memang kurirnya semua perempuan, jadi motif ekonomi,” katanya, Sabtu (22/06).
Kombes Pol Ardiansyah, mengaku, para kurir tersebut direkrut untuk membawa narkotika dari Malaysia ke Indonesia. Semuanya merupakan warga negara Indonesia.
“Jadi perempuan ini direkrut untuk membawa barang tersebut dari Malaysia, semuanya warga negara Indonesia,” ujarnya.
Terungkap, Napi Lapas Kendari Diduga Terlibat Kendalikan Sabu Jaringan Malaysia
Jaringan ini disebut sebagai jaringan internasional yang memiliki pola distribusi yang rapi, dari Malaysia ke Makassar dan kemudian dilanjutkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng)
“Jaringan ini adalah jaringan antar negara atau internasional, dari Malaysia ke Indonesia. Kurirnya ini mengambil kemudian masuk kembali ke Indonesia (Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan berlanjut ke Kendari,” jelas Ardiansyah.
Narkotika yang berhasil diamankan diduga akan diedarkan di Kendari. Dari hasil pengembangan, aparat turut mengamankan empat orang lainnya di wilayah tersebut.
Terungkap, Napi Lapas Kendari Diduga Terlibat Kendalikan Sabu Jaringan Malaysia
Salah satu dari empat pelaku tambahan yang ditangkap kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan masih diburu aparat.
“Di Kendari sudah kita kembangkan, ada sekitar 4 orang juga kita amankan dari Kendari, salah satunya kita tetapkan DPO,” katanya.
Yang mencengankan, pasalnya pengembangan kasus ini juga mengarah pada keterlibatan narapidana yang diduga mengendalikan peredaran narkotika dari dalam Lapas Kendari.
“Kemudian ada juga jaringan dari Lapas di Kendari. (Rencananya) diedarkan di Kendari. Rekrutan baru yang kita tangkap. Ini pertama kali kita tangkap,” terangnya.