Kamis Cerah Mendadak Mendung Saat Irjen Pol Djuhandhani Pimpin Upaca di Mapolda Sulsel
MAKASSAR, MATANUSANTARA — Kamis pagi yang semula cerah di Lapangan Upacara Mapolda Sulawesi Selatan mendadak terasa mendung, bukan hanya oleh cuaca, tetapi oleh suasana batin yang bercampur aduk. Di satu sisi ada senyum bangga dan tepuk tangan, di sisi lain terselip pilu yang sunyi. Semua menyatu dalam Upacara Pemberian Penghargaan dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H., Kamis (18/12/2025).
Upacara tersebut dihadiri Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri, S.I.K., M.H., para Pejabat Utama Polda Sulsel, termasuk Karo SDM Polda Sulsel Kombes Pol Aris Haryanto, S.I.K., M.Hum, serta personel gabungan Polda Sulsel.
Sebanyak 183 personel Polda Sulsel diganjar penghargaan atas dedikasi dan prestasi luar biasa dalam penegakan hukum dan pengamanan. Mereka dinilai berhasil menunjukkan kinerja di atas rata-rata, sekaligus menjadi teladan bagi personel lainnya.
Rinciannya, 44 personel berhasil mengungkap kasus penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan anak. 117 personel sukses membongkar kasus pengrusakan, pembakaran, dan pencurian di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, DPRD Kota Makassar, serta Kantor Fungsional Bank BPD Sulselbar.
Tak hanya itu, 4 personel diapresiasi karena berhasil menyelamatkan aset Barang Milik Negara (BMN) Polri yang sebelumnya telah disertifikatkan oleh pihak umum di Asrama Polisi (Aspol) Polda Sulsel. 14 personel lainnya berprestasi dalam pengungkapan tindak pidana penyalahgunaan narkotika.
Sementara 4 personel mendapat penghargaan atas keberhasilan mengungkap kasus tindak pidana korupsi pada pengelolaan anggaran tunjangan kesejahteraan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja.
Namun di balik deretan prestasi itu, suasana upacara juga diwarnai dua personel yang dijatuhi PTDH secara absentia. Keduanya terbukti melakukan penyalahgunaan narkotika dan tindak pidana pencabulan, pelanggaran berat yang mencederai nilai dan kehormatan institusi.
Dalam amanatnya, Kapolda Sulsel menyampaikan apresiasi mendalam kepada personel penerima penghargaan.
“Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan penilaian dalam sistem manajemen kinerja Polri, yang berperan penting dalam pembinaan karier setiap personel,” ungkap Kapolda.
Kapolda menegaskan, penghargaan bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk pengakuan institusi untuk menumbuhkan kebanggaan, keteladanan, motivasi, serta semangat kerja dalam mendukung sistem pertahanan dan keamanan negara.
Terkait PTDH, Kapolda menegaskan keputusan tersebut diambil melalui proses panjang dan berlandaskan prinsip keadilan serta disiplin.
“Kami memahami bahwa ini adalah momen yang berat, tetapi integritas, profesionalisme, dan etika harus selalu dijunjung tinggi,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh personel menjadikan momen ini sebagai refleksi dan pengingat akan pentingnya menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan nilai-nilai Presisi yang dicanangkan Kapolri.
Upacara ditutup dengan foto bersama Kapolda Sulsel, Pejabat Utama, dan personel penerima penghargaan, meninggalkan satu pesan kuat: prestasi dijunjung tinggi, pelanggaran tak diberi ruang. (RAM,)
Sumber: Humas.

Tinggalkan Balasan