MAKASSAR, MATANUSANTARA — Dugaan perlakuan kasar yang dilakukan oleh oknum Polisi dari jajaran Polsek Polrestabes terhadap seorang guru berinisial EB kini menjadi viral di media sosial dan media online. Isu ini memicu sorotan publik hingga mendapat tanggapan dari Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana.
Peristiwa bermula saat EB melaporkan kehilangan sejumlah barang pada Jumat, 1 Agustus 2025, usai menjadi korban pencurian di lingkungan sekolah tempatnya mengajar di SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Diduga Langgar Prosedur, SPKT Polda Sulsel Tolak Laporan Warga Terkait Persekongkolan Oknum Aparat
Namun, alih-alih mendapatkan pelayanan, EB justru mengaku mendapat perlakuan yang diduga kasar saat hendak mengurus surat kehilangan di Mapolsek Manggala, keesokan harinya, Sabtu (2/8).
“Awalnya saya beri salam, terus dia jawab ‘apa’. Baru saya bilang mau buat surat kehilangan. Terus polisi itu tanya lagi, ‘apa-apa yang hilang?’ Lalu saya sebut semua: KTP, kartu ATM, STNK, dan laptop,” ujar EB kepada media.
Aksi Unras Pelajar SMA di Makassar Kembali Terjadi, Mereka Meminta Kepsek di Copot
Ironisnya, EB mengaku mendapat perlakuan yang tidak pantas dari oknum polisi tersebut. Ia dibentak dan bahkan diusir dengan bahasa yang merendahkan.
“Baru polisi itu bilang, ‘apakah mau diurus?’ sambil membentak. Baru bilang ‘tidak begitu caranya melayani pak’. Disituma jengkel baru keluar kah, baru keluarki juga itu polisi. Baru dia bilang, ‘Siapako? Tidak penting dilayani, tidak pentingjako’,” sambungnya dengan nada kecewa.
Manejer Cafe Noyu Klarifikasi Tudingan Securiti Arogan, Abang Anto: Buka CCTV
Tak hanya itu, EB juga merasa mendapat intimidasi verbal dengan gestur menunjuk-nunjuk dari sang oknum.
“Sambil na tunjuk-tunjuki kah. Bilangji saya yang bikin surat keterangan hilang, bilang begitu tadi di ruangannya,” ungkapnya lagi.
Polisi Diminta Tangkap Pelaku Pencurian Motor Milik Imam Rawatib Mesjid Azhar Onta Baru
Namun, pernyataan berbeda justru disampaikan Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’Longan. Ia diduga terkesan menutupi kesalahan anggotanya dan justru menyalahkan korban dengan membalikkan narasi.
“Jadi kata anggota saya, ketika EB ditanya ‘apa-apa yang hilang’, dia malah marah-marah. Padahal anggota saya bertanya seperti itu supaya bisa diketik laporannya. Dia marah akhirnya pergi keluar,” jelas Kompol Samuel saat dikonfirmasi via telepon.
Lebih lanjut, Kompol Samuel bahkan siap menerima secara lansung. Namun memberikan syarat tertentu jika EB hendak kembali ke kantor polisi.
“Arahkan saja dia ke sini. Tapi saya minta jangan sampai ketika dia datang dan saya tanya-tanya, lalu dia marah-marah. Jadi saya tunggu, kalau dia mau datang nanti saya yang layani,” tegasnya.
Oknum Driver Bank Mandiri di Makassar Diduga Aniaya dan Sekap Istri Gegara Ada Yang Baru
Sikap Kapolsek ini pun dinilai publik kurang empati dan tidak mencerminkan pelayanan humanis institusi Polri. Berbeda dengan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana yang secara tegas merespons laporan tersebut dengan sikap terbuka dan profesional.
“Jika benar terbukti ada pelanggaran etik atau penyimpangan dalam pelayanan, maka kami akan tindak tegas oknum tersebut sesuai ketentuan hukum dan disiplin anggota Polri,” tegas Kombes Pol Arya.
Kapolrestabes juga memastikan akan memerintahkan Kasi Propam untuk menindaklanjuti dan menyelidiki kasus ini sebagai bagian dari komitmen menjaga citra Polri sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.