Kementerian Haji Dibentuk, Prabowo Rombak Kabinet Besar-Besaran, Berikut Daftarnya
JAKARTA, MATANUSANTARA – Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet terbesar sejak dilantik sebagai Presiden RI. Lima menteri strategis resmi diganti, termasuk Sri Mulyani yang terdepak dari kursi Menteri Keuangan.
Tak hanya mengganti sejumlah menteri, Prabowo juga membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah yang sebelumnya bernama Badan Pengelola (BP) Haji.
Luncurkan 810 Drone, Gedung Pemerintah Kyiv Ukraina Terbakar, Empat Tewas Termasuk Bayi
Pengumuman reshuffle disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
“Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, sore ini beliau memutuskan melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Prasetyo.
Wakil PM Inggris Angela Rayner Mundur Usai Tersandung Skandal Pajak Properti
Daftar Kementerian yang Mengalami Pergantian Menteri
1. Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan – sebelumnya Budi Gunawan.
2. Kementerian Keuangan – sebelumnya Sri Mulyani, digantikan Purbaya Yudhi Sadewa.
Jejak Karier Nadiem Makarim: Dari Gojek, Menteri Muda, hingga Tahanan Kejagung
3. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia – sebelumnya Abdul Kadir Karding, digantikan Mukhtarudin.
4. Kementerian Koperasi – sebelumnya Budi Arie Setiadi, digantikan Fery Juliantono.
Jejak Karier Nadiem Makarim: Dari Gojek, Menteri Muda, hingga Tahanan Kejagung
5. Kementerian Pemuda dan Olahraga – sebelumnya Dito Ariotedjo.
Selain itu, Prabowo juga melantik Menteri Haji dan Umrah pertama dalam sejarah Indonesia.
“Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” tambah Prasetyo.
Jejak Karier Nadiem Makarim: Dari Gojek, Menteri Muda, hingga Tahanan Kejagung
Pelantikan para menteri baru berlangsung di Istana Negara dan disaksikan pejabat tinggi negara.
Langkah reshuffle kali ini disebut sebagai strategi “cuci gudang” politik oleh Prabowo, untuk menegaskan arah baru pemerintahannya sekaligus membuka ruang bagi wajah-wajah baru dalam memperkuat agenda nasional.
Editor: Ramli
Tinggalkan Balasan