MAKASSAR, MATANUSANTARA — Salawati Daud (20 Maret 1909 – 10 Maret 1985) adalah sosok yang namanya jarang disebut dalam buku sejarah resmi, namun kiprahnya melintasi dunia politik, perjuangan bersenjata, hingga aktivisme perempuan.
Berdasarkan informasi yang berhasil ditemukan dalam catatan sejarah. Ia mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki kursi Wali Kota Makassar pada 1949 dan juga wali kota pertama di bawah pemerintahan Republik Indonesia di kota ini.
Sosok Salawati Daud: Wali Kota Perempuan Pertama di Makassar yang Terlupakan Sejarah


Lahir di Maluku, Salawati sudah aktif dalam pergerakan sejak sebelum kemerdekaan. Tahun 1945, ia menerbitkan Majalah Wanita di Makassar dengan oplah ribuan eksemplar, disusul memimpin Majalah Bersatu. Keduanya menjadi media kampanye kemerdekaan dan wadah perlawanan terhadap kolonialisme.
Salawati, bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat, membentuk “Tim Penerangan” untuk menggalang dukungan rakyat Sulawesi Selatan melawan NICA, bahkan ikut memanggul senjata bersama pejuang seperti Emmy Saelan. Salah satu aksinya yang melegenda adalah memimpin penyerbuan tangsi polisi di Masamba.
Mata Nusantara Hadir, Media Online Independen, Pengawal Keadilan dan Aspirasi Rakyat
Sebagai wali kota, Salawati dihadapkan pada pergolakan pemberontakan Kahar Muzakkar. Beberapa catatan sejarah menyebut ia berusaha membujuk Kahar agar tetap setia kepada Republik, meski akhirnya gagal.
Tahun 1950, ia menjadi salah satu pendiri Gerakan Wanita Sedar (Gerwis) yang kelak menjadi Gerwani, organisasi perempuan progresif terbesar pada masanya.


Sejarah Deretan Wali Kota Makassar dari Tahun 1945 Hingga 2025, 4 Nama Pejabat Tidak Tercatat!!
Pemilu 1955 mengantarkannya ke DPR RI melalui Partai Komunis Indonesia (PKI), di mana ia aktif memperjuangkan hak-hak perempuan.
Namun, tragedi politik 1965 mengubah hidupnya. Ditangkap pasca G30S, Salawati ditahan di markas Kostrad, lalu dipenjara di Bukit Duri dan Kamp Plantungan. Meski dalam tekanan, ia tetap membela tahanan lain dari perlakuan sewenang-wenang.
Cikal Bakal Sejarah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan Sebelum Ditetapkan Jadi Makassar
Salawati Daud wafat pada 10 Maret 1985, meninggalkan jejak sejarah yang kompleks: pahlawan perempuan, politisi kiri, dan saksi pergulatan Republik yang muda. Namanya kini jarang muncul di ruang publik, tanpa monumen atau jalan yang mengabadikannya di Makassar.
Editor: Ramli
Sumber: Wikipedia.org