MAKASSAR, MATANUSANTARA –Proyek pembangunan Pasar Sawah terus menjadi sorotan dan memantik sejumlah pegiat Lembaga Swadaya asyarakat (LSM) pasca telah selesai dikerjakan pada akhir tahun 2023 lalu.
Sorotan tersebut mencuat setelah hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) membongkar dugaan skandal proyek ini terjadi kelebihan bayar dan kekurangan volume.
Ironisnya Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar selaku pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen serta PPTK berani menerima meski diduga bermasalah.
Penyelidikan Dugaan Korupsi di Kanreapia Ditelan Bumi, Aliansi Pemerhati Korupsi Gowa Pertanyakan
Berdasarkan penelurusan proyek tersebut menelan atau menghabiskan anggaran Rp 12.711.687.932,00, hingga LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) mendorong Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) membentuk tim investigasi guna mengungkap dugaan tersebut.
Ahmad Zulkarnain selaku ketua LSM LIRA kepada media mendesak Kejati Sulsel untuk ‘menggarap’ atau segera memeriksa dan menurunkan tim mengusut tuntas proyek tersebut.
Waow !!! KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan EDC, 2 Kantor Pusat Bank BRI Diobok-obok
“Kejati Sulsel harus segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan. Sorotan public harus mendapat perhatian, Kejati jangan ‘tutup mata’. Di sisi lain, Kejati perlu mengaudit proyek ini karena kemungkinan besar disana terdapat indikasi atau potensi kerugian negara yang bisa timbul,”ujarnya.
Ia juga imengungkapkan, penyelidikan proyek Pasar Sawah tidak boleh berhenti hanya sampai pada Kepala Dinas selaku pengguna anggaran dan PPK serta pejabat PPTK.
Kasus Dugaan Korupsi di Outsourcing BPKA Maros, Jaksa Periksa 380 Saksi
Menurutnya ada salah satu pihak yang dinilai paling bertanggung jawaba dalam proyek tersebut yaitu konsultan pengawas.
“Nahhh…, konsultan pengawas ini perlu jadi atensi dan perhatian khusus dari Kejati. Konsultan pengawas harus diperiksa sebagai salah satu pihak paling bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas pekerjaan tersebut ada apa sampai terjadi kekurangan volume berdasarkan hasil temuan BPK,”ungkap Ahmad.
Kasus Dugaan Korupsi di Outsourcing BPKA Maros, Jaksa Periksa 380 Saksi
Diberitakan sebelumnya, Dikutip dari laporan hasil audit BPK, Pekerjaan Pembangunan Pasar Sawah dilaksanakan oleh CV ST berdasarkan Surat Perjanjian Nomor 800/764/KONTRAKDISDAG/V/2023 Tanggal 05 Mei 2023 dengan nilai kontrak Rp 12.711.687.932,00 (termasuk PPN), jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tanggal 05 Mei 2023 s.d. 21 Desember 2023.
Kontrak tersebut terdapat satu kali Adendum Kontrak Nomor 510/2046/AD-1/XI/2023 tanggal 01 November 2023 perihal perubahan ruang lingkup pekerjaan.
Berdasarkan BAST atau PHO / Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Nomor 510/2046/AD-1/DISDAG/XI/2023 Tanggal 01 November 2023, pekerjaan dinyatakan telah selesai 100%. Pekerjaan Pembangunan Pasar Sawah tersebut telah dilakukan pembayaran sebesar Rp12.711.687.932,00 atau 100%.
Barisan Takalar Menggugat Desak Polda Sulsel Usut Dugaan Korupsi Ketua BAZNAS Takalar
Hasil pemeriksaan fisik volume terpasang yang dilakukan oleh BPK bersama PPK, pelaksana pekerjaan, konsultan pengawas dan inspektorat pada tanggal 17 Februari 2024.
Pasalnya pengukuran dimensi IWF dan HWF, pengukuran luasan penutup lantai (keramik), kelengkapan item SMKK, pengecekan plafond dan rangka plafond serta pengecekan kesesuaian item pekerjaan pada kontrak menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan.
Terpisah Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar yang berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews terkait temuan tersebut melalui surat permintaan konfirmasi hingga berita ini diturunkan masih belum memberikan tanggapan dan jawaban.