Luncurkan 810 Drone, Gedung Pemerintah Kyiv Ukraina Terbakar, Empat Tewas Termasuk Bayi
INDONESIA, MATANUSANTARA –-Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak invasi, menembakkan sedikitnya 810 drone dan 13 rudal ke Ukraina pada Minggu pagi (7/9/2025). Serangan ini menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk seorang bayi, serta membakar gedung kabinet menteri Ukraina di pusat ibu kota Kyiv.
Wartawan AFP di lokasi melaporkan atap gedung kabinet menteri terbakar hebat, dengan asap hitam mengepul ke langit Kyiv. Helikopter pemadam terlihat menjatuhkan ember berisi air, sementara polisi menutup akses menuju area pemerintahan.
Kompak! Aliansi Gabungan Geruduk Gowa, Begini Tuntutan Nasional dan Lokal Massa
“Atap dan lantai atas rusak karena serangan musuh. Tim penyelamat memadamkan api,” ujar Perdana
Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko melalui Telegram.
“Kami akan mengembalikan bangunan. Tapi kita tidak bisa mengembalikan nyawa yang hilang. Musuh meneror dan membunuh orang-orang kami setiap hari di seluruh negeri,” tambahnya.
Stop Kekerasan! Wartawan Mitra Strategis, Mabes Polri Keluarkan Imbauan Nasional
Selain menghantam pusat pemerintahan, serangan drone Rusia juga merobohkan bagian dari hunian sembilan lantai di barat Kyiv.
Seorang ibu dan bayi laki-lakinya yang baru berusia dua bulan tewas, belasan lainnya terluka, termasuk seorang wanita hamil berusia 24 tahun yang melahirkan bayi prematur sesaat setelah serangan.
Rutan Pangkep Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Tanamkan Semangat Nasionalisme
Menurut laporan, dua korban jiwa lain juga tercatat di wilayah timur dan tenggara Ukraina, sehingga total sedikitnya empat orang tewas dalam serangan besar itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai serangan ini sebagai “kejahatan yang disengaja dan perpanjangan perang”, seraya menyebut saatnya diplomasi sejati sudah lama tiba.
12 Liga Sepak Bola Top Internasional, Menurut Kamu Siapa Terkuat, Berikut Daftarnya
Dalam pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ia memastikan Prancis siap membantu memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Kecaman internasional pun bermunculan.
Presiden Prancis Macron menegaskan Rusia semakin tenggelam dalam “logika perang dan teror”.
Polantas Menyapa!! Polres Luwu Giatkan Nasionalisme Lewat Sulsel Merah Putih
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut serangan ini sebagai “serangan pengecut”
Sementara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan Kremlin “mengejek diplomasi”.
Acara The Legend of Pongtiku Bakal Hadir Tokoh Nasional
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah lebih dari 20 negara Eropa, dipimpin Prancis dan Inggris, berjanji siap mengerahkan pasukan “penegasan” jika tercapai perjanjian damai.
Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan pasukan Barat mana pun di Ukraina akan dianggap sebagai target “sah”.
Peringati Hari Lahir Pancasila, Rutan Pangkajene Kobarkan Semangat Nasionalisme Lewat Upacara
Tiga setengah tahun sejak invasi dimulai, pasukan Rusia kini masih menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina. Pertempuran telah menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi, menjadikannya konflik paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia II.
Editor : Ramli
Tinggalkan Balasan