MAKASSAR, MATANUSANTARA — Suasana Kota Makassar memanas saat aksi demonstrasi Mahasiswa Papua di Jalan Lanto Dg Pasewang, Jumat (15/8/2025), memicu reaksi keras sejumlah organisasi dan lembaga. Puncaknya, ultimatum tegas dilayangkan kepada aparat kepolisian oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) dan kelompok yang tergabung di dalamnya.
Kecaman ini menjadi viral setelah beredar video singkat Ketua BMI, Muhammad Zulkifli akrab disapa Zoel melontarkan ultimatum langsung kepada Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes Makassar.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Saya Ketua Brigade Muslim Indonesia bersama Adinda saya atau dari Paku Terbang, kemudian Saiwar dan lain-lain ingin menyampaikan rasa hormat kami kepada Bapak Kapolda dan Kapolrestabes sekaligus memberi pesan bahwa kami sudah sangat menghargai saudara-saudara kami anak Papua,” ujarnya, Jumat (15/08/2025)
Namun, nada tegas Zoel berubah saat menolak rencana perpanjangan waktu orasi massa Papua hingga sore hari.
“Begitu juga saudara-saudara kami aparat, tetapi kami tidak setuju ketika mereka diberi kesempatan berorasi sampai jam 5. Ketika itu dilakukan, berarti negara kalah karena membiarkan mereka berorasi dengan segala bentuk atribut bintang kejora,” tegas Zoel, disambut takbir dari rekan-rekannya.
Tak berhenti di situ, ia menegaskan batas waktu pembubaran massa. “Saya meminta dengan tegas kepada Kapolda Sulawesi Selatan untuk membubarkan mereka mulai jam 2.30 Wita, mereka harus bersih atau kami yang harus membersihkan mereka,” lanjut Zoel.
Karma Cafe & Lounge Abaikan SE APIH dan Walikota Makassar, BMI Minta Pemerintah Tutup Permanen
Aksi demonstrasi sendiri dimulai pukul 13.40 Wita, dengan massa duduk memblokade jalan di depan Asrama Mahasiswa Papua. Aparat kepolisian menyiagakan kendaraan taktis, termasuk barracuda dan water cannon, guna mengantisipasi eskalasi.
Dalam video yang beredar, seorang rekan Zoel yang belum teridentifikasi juga terdengar berkata lantang, “Jangan pernah biarkan sejengkal pun yang namanya makar di Bumi Makassar, jam 2:30 kita sikat.” tegasnya
Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darwis, memilih irit bicara sebelum aksi selesai. “Nanti saja statement-nya saat selesai aksi. Nanti bilang kondusif baru tidak. Nanti saja yah,” ujarnya singkat di
lokasi.
Situasi di lapangan sempat memanas akibat aksi saling dorong antara massa dan aparat. Namun hingga berita ini diturunkan, belum terjadi bentrokan besar. Polisi masih berjaga ketat untuk mencegah kericuhan meluas.
Editor: Ramli
