Misteri Dua Penumpang KM Lambelu Tewas di Perjalanan, Begini Penjelasan Kacab Pelni Makassar

By Matanusantara

MAKASSAR, MATANUSANTARA — Dua penumpang KM Lambelu meninggal dunia dengan selisih waktu kurang lebih satu jam saat kapal berlayar dari Pelabuhan Murhum Baubau menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Kamis (14/8/2025). Kepala Cabang (Kacab) PT Pelni Makassar, Darman, membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, pihaknya baru mengetahui insiden itu sesaat sebelum kapal bersandar. “Kita juga kan tidak tahu, informasi yang kita dapat itu bahwa pada saat kapal sandar ada berita bahwa ada yang meninggal dunia, satu dewasa satu anak-anak, dan sampai malam sore hari itu memang keluarganya datang yang anak kecil,” ujar Darman kepada media matanusantara.co.id saat ditemui di dermaga pelabuhan, Jumat (15/08)

Jenazah anak, Juwita Rahmawati (10), lebih dulu dijemput keluarganya karena sejak awal telah diketahui. “Yang pertama itu sudah, keluarganya udah ngambil duluan dia sekitar jam berapa ada berita acaranya bisa jadi memang beritanya itu karena dia sakit untuk umur
10 tahun,” jelas Darman.

Kedua Korban Tewas Hanya Selisih Satu Jam Saat Berlayar ke Makassar di Klinik KM Lambelu, Polisi: Kalau Mau Jelas Hubungi Pihak Pelni

Sementara jenazah dewasa, Remegius Rubu (48), meninggal dalam perjalanan tak lama setelah Juwita. “Dan termasuk juga dalam perjalanan itu, sebelum kapal tiba juga meninggal dunia yang dewasa (RR). Tapi memang dia sudah diberitahukan sakit,” katanya.

Darman mengungkap, penanganan jenazah RR sempat terkendala karena dua pihak keluarga datang bersamaan namun tidak saling mengenal, sehingga berbeda pendapat soal lokasi pemakaman.

“Jadi ada yang minta dikirim ke Balikpapan Kalimantan dan ada pula yang menginginkan dimakamkan di daerah asal di wilayah timur. Perbedaan ini membuat pemindahan jenazah memakan waktu, meski ambulans sudah disiapkan,” jelasnya.

Petugas Klinik KM. Lambelu Klaim Korban “Serangan Jantung”, Manto: Kaka Tidak Miliki Riwayat Penyakit

Petugas kesehatan kapal sebelumnya telah menyarankan autopsi demi menghindari persoalan di kemudian hari.

“Pihak Pelni tentunya menyarankan ke keluarga untuk dilakukan otopsi… tapi untuk mengetahui kalau memang ragu tidak ada riwayat jantungnya,” tegas Darman.

Ia menilai penolakan autopsi diduga terkait biaya. “Tentunya kalau diotopsikan mungkin menyangkut biaya-biaya juga. Itu pun juga masalah dimakamkan di Kalimantan atau di daerah timur itu juga masih dia diskusi… Jadi serasa nggak ada masalah karena tidak ada keberatan,” ujar Darman

Asuransi dan Biaya Pengiriman Jenazah

Keluarga korban disebut mengeluarkan biaya Rp16 juta untuk pemulangan jenazah. Darman mengaku belum mengetahui pasti regulasi pengembalian jenazah, namun ia memastikan adanya asuransi kematian bagi penumpang bertiket.

“Tapi yang jelas asuransi ada kalau dia bertiket. Ya itulah kenapa juga dari pihak kapal juga kita dukung supaya semua penumpang itu semua bertiket,” katanya.

Dua Penumpang KM Lambelu Meninggal Dunia Saat Berlayar ke Makassar

Imbauan untuk Penumpang

Darman mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan transportasi laut untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum berangkat.

“Tentunya cabang itu bagi yang kurang sehat ya, tak diharapkan mempertimbangkan keberangkatannya… kalau dianggap oleh tim kesehatan kapal dia menolak, kita hargai itu,” jelasnya.

Jika penumpang tetap memaksakan diri, kata dia, pihak kapal akan membuat berita acara yang menyatakan tidak akan menuntut jika terjadi sesuatu dalam perjalanan.

Keterangan Keluarga Korban

Sebelumnya, adik korban, Manto Marianus, membantah kakaknya memiliki riwayat penyakit jantung. Ia bahkan sempat menerima pesan WhatsApp dari RR pukul 07.00 WITA yang mengabarkan sudah tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.

“Kakak sehat tidak memiliki riwayat penyakit. Dia ke Maumere karena ibu meninggal,” ujarnya.

APH Ditantang KOPMA Tangkap Oknum Calo Yang ‘Bebas’ Melenggang Kangkung Dikawasan Pelabuhan Makassar

Paman korban, Petrus, menuturkan jenazah akan diterbangkan ke Kutai Timur, Kalimantan Utara, pada Jumat pagi (15/8/2025).

“Biaya penerbangan jenazah Rp16 juta, keluarga yang tanggung. Kami menjemputnya di RS Bhayangkara,” ujarnya, sembari berharap PT Pelni membantu klaim asuransi kematian.

Adapun identitas korban dan penyebab kematian korban berdasarkan berita acara dengan nomor: 08.10/01/BA/725/2025 bahwa penumpan atas nama :Tn. Remegius Rubu (48 Tahun) tujuan Maumere – Balikpapan dengan nomor tiket: 117683250011194, dinyatakan meninggal dunia pada hari Kamis, 14 Agustus 2025 pukul 12.00 WITA. Perkiraan Penyebab: Serangan jantung

Sementara berita acara bernomor 08.10/01/BA/725/2025, bahwa penumpang atas nama Juwita Rahmawati, jenis kelamin perempuan (10 Tahun) dengan nomor tiket : 117921250017092, meninggal dunia pada pukul 13.43 WITA. Perkiraan Penyebab: Cardiac Arrest (serangan jantung)

Dari informasi berita acara yang bertanggung jawab dan bertandatangan, dr. Renny Puspasari, MARS, selaku pihak Klinik dan Capt. Ahmad selaku Nahkoda KM. Lambelu Capt. Ahmad

Editor: Ramli

Bagikan Informasi Ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!