MAKASSAR, MATANUSANTARA –Aksi oknum calok tiket penumpang kapal laut diduga secara terang-terangan melakukan transaksi jual beli tiket di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sabtu 20 Juli 2024.
Dari informasi yang dihimpung awak media, oknum yang diduga bebas lakukan jual beli tiket penumpang berinisial BLK.
“Sudah lama dia jadi calo, dia opsi diatas kapal KM Gunung Dempo tujuan Papua” bebernya sumber inisial AB yang ditemui di kawasan Pelabuhan, Sabtu (20/07)
Tim Kelelawar Polres Pelabuhan Makassar Berhasil Amankan BB Sabu Sebanyak 6,7 Kg
Salah satu penumpang yang menjadi konsumen BLK yang di wawancarai mengatakan bahwa harga tiket yang dibelinya tujuan Papua dengan harga satu juta dua ratus ribuh rupiah (Rp. 1.200.000)
“Saya 6 orang berangkat ke Nabire, saya terpaksa beli tiket ini karena tiket di loket resmi sudah kosong padahal harganya kurang lebih Rp. 700 dan 800, namun karena tiket sudah habis jadi saya beli tiket di calok itu” sebutnya sumber inisial IM
Acara Rama Tama Kapolres Pelabuhan Makassar Berlansung Khidmat, Perwakilan Walikota Sampaikan Ini
Hironisnya, kata IM tiket yang diberikan oleh oknum calok diduga tidak sesuai dengan identitas yang di kirim kan.
“Saya kaget, tiket yang saya dapat berbeda dengan KTP ku, padahal sebelumnya saya sudah kirim kan identitas ku saat uang saya kirim” ungkapnya
Mendengar hal tersebut, salah satu aktivis pegiat anti korupsi menangapi aksi yang diduga sangat merugikan masyarakat yang menjadi penumpang kapal laut.
Berlansung Haru di Acara Tradisi Pedang Pora di Polres Pelabuhan Makassar
“Sangat disayangkan jika aksi oknum ini tidak ditindaki, karena harga tiket yang dijualnya hampir dua kali lipat dari tiket di loket resmi” Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi Sulawesi Selatan (PUKAT Sulsel), Farid Mamma SH, MH
Pengacara kondang itu juga mengatakan aktivitas Calok tiket di kawasan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar adalah pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan pejabat lama.
“Saya harap Kapolres Pelabuhan Makassar yang baru bisa menyelesaikan kisruh di kawasan pelabuhan, karena permasalahan aktivitas percalokan disana sudah lama manjadi keluhan bagi masyarakat kota Makassar dan sangat meresahkan lantaran harga tiket yang dijual ini oknum kurang lebih dua kali dari harga tiket resmi” ungkap Farid