SELAYAR, MATANUSANTARA –Kapolres Kepulauan Kabupaten Selayar, AKBP Adnan Pandibu mengimbau kepada warga masyarakatnya pasca Insiden Kapal Layar Motor (KLM) Tahta Mandiri yang memuat 5.000 sak semen dan barang campuran tengelam ditengah laut selat Selayar pada hari Sabtu 10 Agustus 2024 kemarin
“Kami menghimbau kepada warga masyarakat agar dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan transportasi di laut, agar lebih waspada dan tidak memaksakan jika kondisi cuaca kurang mendukung, utamakan keselamatan” imbuhnya kepada awak media, Minggu (11/08/2024)
Hari Pertama Kapolres Selayar Sampaikan Arahan Kapolda Sulsel dan Pastikan Wilayah Kondusif
Mantan Kasubdit III Ditnarkoba Polda Sulsel itu juga menjelaskan bahwa insiden tersebut tidak memakan korban jiwa dan hanya kerugian material.
“Penumpang yg ada di kapal semuanya selamat dan telah di evakuasi, jadi yang ada hanya kerugian material. Kondisi cuaca, angin, ombak memang hanya bisa diprediksikan namun tidak dapat dipastikan, karena sewaktu-waktu bisa berubah” kata AKBP Adnan
Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Sulsel Dimutasi Dengan Jabatan Kapolres Selayar
Sebelumnya diberitakan Kapal Layar Motor (KLM) Tahta Mandiri yang memuat 5.000 sak semen dan barang campuran serta 8 orang anak buah kapal (ABK) maupun penumpang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seluruh ABK dan penumpang dievakuasi dalam keadaan selamat.
“Menurut informasi tenggelamnya di Selat Selayar,” ujar Komandan Pos (Danpos) Search and Rescue (SAR) Selayar, Andi Raswan kepada awak media, Sabtu (10/8/2024).
Raswan mengatakan, KLM Tahta Mandiri berangkat dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Kamis (08/08) sekitar pukul 17.00 Wita. Kapal sedianya akan berlayar menuju Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Tenggelamnya hari Sabtu (10/8). Cuma jamnya belum dipastikan. Belum ada juga (informasi kenapa bisa tenggelam). (ABK dan penumpang) dievakuasi di kapal KLM Andin Jaya,” katanya.
Kapolres Kepulauan Selayar Bersama Staf & Jajaran Ucapkan Selamat HBA ke-64 Tahun 2024
Sementara itu, salah satu ABK bernama Sukri mengatakan cuaca buruk terjadi begitu meninggalkan Pelabuhan Paotere sehingga mereka singgah di Kabupaten Jeneponto, Jumat (9/8). Saat mereka melanjutkan perjalanan, kapal dihantam ombak hingga bocor.
“Pas kami keluar dari Paotere, kan, gelombang juga. Jadi, kami singgah di Jeneponto semalam. Kapal bocor bagian depan. Papannya terlepas. Gelombang juga. Pas berangkat dari Jeneponto baru kejadian,” terangnya.
Lebih lanjut, Sukri menuturkan kapal bocor pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 15.00 Wita. Kata dia, mulai bocornya kapal hingga tenggelam berlangsung cepat tidak sampai 1 jam.
“Setelah bocor, tidak sampai 1 jam tenggelam. (Tenggelam di) pertengahan Selayar dengan Makassar,” tuturnya.
AKBP Adnan Pandibu Disambut Bahagia Kedatanganya Sebagai Kapolres Kepulauan Selayar
Sukri mengaku ABK sempat menghidupkan semua pompa air untuk mencegah kapal tenggelam. Namun, beratnya muatan serta mesin induk yang akhirnya mati membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
“Saat kapal bocor kami hidupkan mesin semua. Mesin pompa, kan, ada 5. Tapi, tidak mampu lagi mesin pompa. Begitu mesin induk sudah tenggelam, kami selamatkan sendiri semua. Delapan orang kami. ABK 6 orang dan penumpang 2 orang,” ungkapnya.
Beruntung, kata dia, KLM Andin Jaya berhasil mengevakuasi seluruh ABK dan penumpang. KLM Andin Jaya, kata dia, memang berlayar beriringan dengan kapal mereka sebelumnya.
“Kemarin, kan, waktu di Jeneponto kami tunggu kapal lain sama-sama berangkat. Itu kapal saudara juga,” jelasnya.
AKBP Adnan Pandibu Disambut Bahagia Kedatanganya Sebagai Kapolres Kepulauan Selayar
Seluruh ABK dan penumpang selamat, kata Sukri, akan singgah terlebih dahulu di Pulau Kayuadi sambil menunggu upaya lanjutan. Dia menaksir kerugian akibat KLM Tahta Mandiri yang tenggelam mencapai Rp 2 miliar.
“Kami akan turun ke Pulau Kayuadi. Mau urus juga masalah ini. (Kerugian) sekitar Rp 2 miliar, kapal dengan barang. (Angkut) barang-barang muatan campuran sama semen. Sekitar 5.000 sak,” katanya.