PELNI Sosialisasikan Pemanfaatan Motor Deck Jadi General Cargo Khusus

By Matanusantara

MAKASSAR, MATANUSANTARA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI kembali meluncurkan inovasi layanan untuk memperluas segmen bisnis sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. Melalui Kepala Cabang (Kacab) PT PELNI Makassar, Darman, perusahaan pelat merah itu menggelar Sosialisasi Pemanfaatan Ruang Motor Deck Menjadi Ruang General Cargo Khusus di Hotel Novotel Makassar, Jumat (22/8/2025) pukul 08.30 WITA.

“Kegiatan ini dihadiri para mitra usaha, pelaku logistik, serta pengguna jasa angkutan laut sebagai tindak lanjut program bisnis baru PELNI yang mulai berlaku September 2025,” ujarnga kepada media.

Dalam program tersebut, kata Darman, Motor Deck KM Ciremai dan KM Dobonsolo yang semula difungsikan untuk kendaraan bermotor, akan dialihkan menjadi ruang angkutan kargo khusus. Komoditas yang diutamakan ialah sayuran, buah-buahan, rempah, serta hasil bumi lainnya.

Lebih lanjut Darman, menjelaskan bahwa jenis muatan yang diperbolehkan terdiri dari dua kategori kemasan, yakni peti berukuran 50 x 50 x 50 cm dan karung dengan kapasitas 50 kg, 80 kg, hingga 100 kg.

“Komoditas yang bisa diangkut meliputi kol, kentang, ubi, singkong, tomat, cabai, gula merah, alpukat, langsat, jeruk, nanas, mangga, hingga rempah-rempah seperti jahe, kunyit, pala, asam, dan kayu manis. Ruang juga tersedia untuk ikan kering serta hasil bumi lain” terangnya.

Darman menegaskan, kebijakan ini tidak hanya memperluas lini usaha PELNI, tetapi juga memperkuat peran transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi pangan nasional.

“Kami berharap partisipasi aktif para mitra dalam kegiatan ini dapat memberikan masukan, saran, serta evaluasi guna meningkatkan kualitas layanan PT PELNI ke depan,” tegasnya.

Darman  juga mengungkapkan bahwa layanan baru ini akan diuji coba selama tiga bulan berdasarkan izin dari Dirjen Perhubungan Laut.

“Jika para shipper tidak bisa tertib, izin akan dicabut dan Motor Deck tidak dapat digunakan. Pada musim puncak penumpang, ruang ini juga bisa dialihkan kembali menjadi kelas ekonomi,” jelasnya.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan strategis, mengingat kebutuhan distribusi pangan segar antarwilayah terus meningkat.

“Melalui kebijakan ini, PELNI berharap dapat membantu petani, pedagang, dan pelaku usaha logistik dalam memperlancar distribusi bahan pangan dengan biaya lebih efisien,” tutup Darman.

Dengan inovasi tersebut, PELNI menegaskan posisinya bukan hanya sebagai operator angkutan penumpang dan logistik, melainkan juga sebagai pendukung ketahanan pangan nasional melalui kelancaran distribusi hasil pertanian dan perkebunan dari timur ke barat Indonesia maupun sebaliknya.

Editor: Ramli

Bagikan Informasi Ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!