MAKASSAR, MATANUSANTARA — Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) resmi menetapkan 29 orang sebagai tersangka dalam kasus pembakaran Gedung DPRD Provinsi Sulsel dan Gedung DPRD Kota Makassar pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyampaikan seluruh terduga pelaku sudah diamankan dan kini menjalani penahanan.
Breaking News: Video Kapolres Sinjai Diduga Viral di Medsos Saat Lakukan Pengamanan di DPRD
“Polda Sulawesi Selatan telah mengamankan total 29 orang yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Didik dalam konferensi pers, Kamis (4/9/2025).
Ia menjelaskan, penanganan perkara dibagi menjadi dua, yakni oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar.
Dirkrimum Amankan 12 Orang Terduga Pelaku Pengrusakan DPRD di Sulsel
“Penanganan kasusnya dibagi dua. Pertama oleh Ditkrimum Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar,” imbuh Didik.
Rinciannya, Ditkrimum Polda Sulsel menangani kasus perusakan Gedung DPRD Provinsi Sulsel dengan jumlah tersangka 14 orang, terdiri atas 13 dewasa dan satu anak di bawah umur.
Breaking News: Presiden Prabowo Instruksikan Polri Usut Dugaan Makar Pembakaran 2 DPRD di Makassar
Sementara Polrestabes Makassar menangani kasus pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar dengan total 15 tersangka, terdiri atas 10 dewasa dan lima anak.
Dalam konferensi pers, polisi menghadirkan para tersangka dengan wajah ditutupi topeng hitam.
TNI-Polri Gandeng Ormas, Sepakat Jaga Makassar Pasca Pembakaran Gedung DPRD
Diketahui, Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani dibakar massa pada Jumat malam. Beberapa jam berselang, Gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo juga hangus dilalap api.
Kerusuhan itu menelan korban jiwa sebanyak tiga orang, sementara lima lainnya mengalami luka-luka. Data BPBD Makassar mencatat 67 unit mobil dan 15 sepeda motor di sekitar lokasi turut terbakar.
Diluar Dari R4 dan R2, BPBD Ungkap Kerugian DPRD Makassar Capai Rp 239,7 M, Begini Jika Digabung!
Hingga kini, polisi masih memburu pelaku lain yang melarikan diri saat kerusuhan berlangsung. Aparat juga mendalami dugaan adanya aktor intelektual yang diduga menjadi dalang di balik pembakaran dua gedung parlemen tersebut.
Editor: Ramli
