MAKASSAR, MATANUSANTARA –Profil Kombes Mokhamad Ngajib Kapolrestabes Makassar yang berani tutup tempat hiburan malam (THM) W Superclub milik pengacara legendaris dan internasional, Hotman Paris Hutapea di Kawasan CPI Makassar Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Pannambungan, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Hari Jumat dini hari 31 Mei 2024.
Mokhamad Ngajib resmi menjabat sebagai Kapolrestabes Makassar menggantikan Budi setelah sertijab pada Jumat (31/3/2023).
W Superclub Makassar Milik Hotman Paris di Kawasan CPI, Resmi Ditutup.
Mengenal sosok Kombes Pol Mokhamad Ngajib Kapolrestabes Makassar yang baru menggantikan Kombes Budhi Haryanto.
Perwira polisi angkatan 1995 tersebut, ternyata sudah pernah bertugas di Makassar.
Kini baru kembali menggantikan rekan seangkatannya di Akpol 1995, Budhi Haryanto setelah 24 tahun.
Mantan Kapolrestabes Palembang tersebut sudah 24 tahun meninggalkan Kota Makassar, hingga kahirnya kembali ke Kota Daeng.
Mokhamad Ngajib menjabat Kapolrestabes Makassar yang baru
Mokhamad Ngajib rupanya bukan kali pertama bertugas di Kota Makassar.
Pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah 7 Desember 1971 itu memulai kariernya di Kota Makassar. Tepatnya pada tahun 1996.
Hasil Unras PANDAWA, Pemprov Sulsel Bakal Proses Penutupan 1×24 Jam W Superclub Makassar
Mokhamad Ngajib menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1995.
Mokhamad Ngajib muda yang berpangkat Ipda dipercaya menjabat Pamapta Polwiltabes Ujung Pandang tahun 1996 hingga 1997.
Kemudian Mokhammad Ngajib muda ditugaskan sebagai Kanitres Intel Polsekta Panakkukang (1997-1998).
Hasil Unras PANDAWA, Pemprov Sulsel Bakal Proses Penutupan 1×24 Jam W Superclub Makassar
Selanjutnya Mokhammad Ngajib muda menjadi Kanit VC Serse Polwiltabes Ujung Pandang tahun 1998 hingga 1999.
Setelah itu, Kombes Pol Mokhammad Ngajib pun kembali ke AKPOl sebagai Dantontar 3/1 (1999-2000).
Dan setelahnya, ia pun berkarier di sejumlah daerah di pulau Jawa hingga Sumatera.
Terakhir, Kombes Pol Mokhamad Ngajib menjabat sebagai Kapolrestabes Palembang (2022-2023).
Kurang lebih 24 tahun meninggalkan Kota Makassar, pria kelahiran Purbalingga Jawa Tengah 7 Desember 1971 ini, kembali ke Kota Daeng.
“Malam ini kilas balik saya melaksanakan tugas sebagai anggota Polri,” kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat sambutan lepas sambut Kapolrestabes Makassar dari Kombes Pol Budhi Haryanto.
Acara lepas sambut itu berlangsung di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad, Minggu (9/4/2023) malam.
“Dan ruangan saya sebelah sini (Ngajib menunjuk ke arah ruangan SKCK) dan sampai sekarang belum berubah,” sambungnya.
Polemik Dilepasnya 3 Mobil Truk Pengangkut Solar Subsidi di Polres Sidrap, Ombudsman Akan Bertindak
Kehadirannya kembali di ibu kota Provinsi Sulsel ini kata Ngajib, pun membuktikan cintanya terhadap Kota Makassar.
“Sejak 24 tahun yang lalu meninggalkan, Alhamdulillahi robbil alamin, kami bisa datang lagi, menginjak kembali tanah Kota Makassar,” ucap Ngajib.
“Dan ini tentunya, membuktikan bahwa meskipun kami bukan asli Makassar tetapi kami cinta dengan Makassar,” ucapnya lagi disambut tepuk tangan hadirin.
Pada acara lepas sambut itu, sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Makassar hadir melepas Budhi Haryanto.
Diantaranya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo, Kepala Kejari Makassar Andi Sundari.
Hadir juga sejumlah pejabat Polda Sulsel, seperti Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto, Dirnarkoba Kombes Pol Dodi Rahmawan dan beberapa lainnya.
Tidak hanya itu, sejumlah ketua organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, kelompok suporter dan tokoh-tokoh agama di Makassar.
Sekedar diketahui, Kombes Pol Budhi Haryanto mendapatkan promosi jabatan sebagai Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri.
Profil
Kombes Mokhamad Ngajib lahir di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), pada tanggal 7 Desember 1971.
Ia memiliki istri yang bernama Noni Harsanelda.
PENDIDIKAN
Mokhamad Ngajib adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1995.
Calon jenderal bintang satu ini memiliki nama lengkap Kombes Pol, Mokhamad Ngajib.
KARIER
Karier Kombes Ngajib sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan straetgis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjadi Kasat Reskrim Polres Sukoharjo (2004), Kasubbag Reskrim Polwil Banyumas (2004-2007), Kasubbag Reskrim Polwil Surakarta (2007-2008), Wakapolres Sukoharjo (2008-2010), dan Wakapolres Cialacap (2010-2011).
Selain itu, Ngajib juga sempat menduduki posisi sebagai Kasat Narkoba Polrestabes Semarang (2011), Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Jabar (2012-2014), Kasat Narkoba Polrestabes Bandung (2014), Kasat Reskrim Porestabes Bandung (2014-2016).
Kariernya makin cemerlang setelah ia didapuk menjadi Kapolres Sukabumi pada tahun 2016.
Semenjak itu, ia sempat ditugaskan sebagai Kasubbagnevopswil Baganev Robinops Sops Polri (2018-2019), Dirbinmas Polda Sulteng (2019-2020), Dirsamapta Polda Metro Jaya (2020), dan PS Dirsamapta Polda Metro Jaya (2020).
Sebelum menjadi Kapolrestabes, Ngajib terlebuh dahulu menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divpropam Polri.
Setelah itu, Kombes Mokhamad Ngajib diangkat menjadi Kapolrestabes Palembang pada Januari 2022.
Sebelumnya diberitakan, Polrestabes Makassar resmi menutup aktivitas tempat hiburan malam (THM) W Superclub milik pengacara internasional ternama Hotman Paris Hutapea pada hari Sabtu dini hari (01/06/2024)
Penutupan tersebut kata Kepala Bagian (Kabag) Ops Polrestabes Makassar Darminto atas perintah Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib saat hadir dalam pertemuan organisasi masyarakat (ormas) islam dan tokoh masyarakat se Kota Makassar.
Pertemuan ini berlangsung di kediaman Wali Kota Makassar Danny Pomanto Jl Amirullah, Jumat (31/5/2024).
Atas perintah Kombes Ngajib, Darminto bersama personil Polrestabes Makassar menutup THM W Super Club Makassar milik Hotman Paris ditutup sementara
“THM Super Club ditutup untuk sementara guna menjaga keamanan dan ketertiban daerah,” ucap Darminto.
Langkah penutupan sementara W Super Club Makassar di kawasan CPI itu sebagai respon atas adanya penolakan sejumlah ormas dan tentu demi menjaga hal-hal yang tak diinginkan