MAKASSAR, MATANUSANTARA — Beredar video aksi oknum TNI Angkatan Laut (AL) dan Satpam PT. Pelni, lakukan penyembelihan puluhan ekor ayam sitaan milik penumpang KM Gunung Dempo dikawasan Pelabuhan Soekarno Hatta (Soeta) Makassar pada hari Minggu 15 September 2024, sekitar pukul 15.30 WITA.
Menurut informasi, video yang berdurasi 34 detik itu adalah ayam yang disita dari penumpang yang ingin dikirim ke wilayah Papua melalui kapal KM Gunung Dempo
“Hari ini kejadiannya, pukul 15.30 Wita, sebanyak 12 ekor yang di potong, pemiliknya menangis melihat ayamnya di potong didepan mata kepalanya” kata sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Minggu (15/09/2024)
Sumber juga menyebut, tindakan yang dilakukan oleh oleh TNI AL dan Satpam diduga melanggar SOP.
“Seharusnya itu hewan yang disita di kawasan pelabuhan tidak boleh disembelih, harusnya diberikan kepada pihak berwenang dalam hal ini pihak Karangtina, agar di proses lebih lanjut” ungkapnya.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, menurut informasi pemilik ayam yang disembeli oleh oknum TNI AL dan Satpam Pelni adalah Eks TNI Angkatan Darat (AD) atas nama Nurdin Ukkas dan beberapa penumpang yang sementara ditelusuri.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Nurdin, namun ayam miliknya dikembalikan oleh petugas dengan syarat mengganti ayam yang di kirim dengan ayam kampung.
“Jadi ayam yang disembeli itu sudah diganti dengan ayam lain sebanyak 12 ekor karena saya minta kebijakan, katanya untuk dijadikan laporan ke pihak Pelni, kalau ayamku sudah dikembalikan” katanya kepada awak media melalui via telfond whatsaap, Minggu (15/09/2024)
Oknum Calok Tiket di Kawasan Pelabuhan Makassar Diduga Terang-terangan Transaksi
Pasalnya, kata Nurdin, ayam yang disembeli tak hanya miliknya namun ada beberapa milik penumpang lain
“Ayam saya saja 12 ekor, belum lagi ayamnya penumpang lain, karena ada juga beberapa milik penumpang lain” sebutnya
Nurdin juga mengatakan sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya sudah berusaha mendapatkan surat Karangtina agar ayam yang akan di kirim ke Papua tidak di tahan.
Namun kata Nurdin, pihak Karangtina tidak memberikan ijin perjalanan hewan atas dasar surat edaran Pelni bahwa ayam tidak dibolehkan ikut berlayar menggunakan kapal putih dan penumpang.
“Sudah berulangkali saya meminta ijin dari pihak Karangtina, namun saya tidak diberikan ijin dengan dasar SE Pelni, karena pemerintah Papua tidak memberikan ijin masuknya ayam di wilayahnya untuk menghindari penyakit atau virus masuk di Wilayahnya” ucapnya.
Untuk diketahui, Berita ini ditayangkan belum mendapatkan klarifikasi dari pihak PT. Pelni Cabang Makassar, dan Komandan TNI AL yang bertugas di Pelabuhan Soeta Makassar.