MAKASSAR, MATANUSANTARA — Sejak kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Kota Makassar yang sempat berganti nama menjadi Ujung Pandang telah dipimpin oleh beragam sosok dari berbagai latar belakang politik, militer, dan independen. Berikut perjalanan lengkapnya berdasarkan hasil penelusuran tim Mata Nusantara melalui Wikipedia, Rabu 13 Agustus 2025.
1. Masa Awal Kemerdekaan (1945–1950)

- Nadjamuddin (17 Agustus – 11 September 1945) menjadi wali kota pertama Makassar, hanya menjabat 25 hari. Ia berasal dari Partai Parindra.
- Kepemimpinan kemudian sempat dipegang oleh D.M. van Zwieten (1945–1946) yang bukan berasal dari partai politik, di tengah transisi pasca-Perang Dunia II.
- Abdul Hamid dari Masyumi menjabat cukup lama, 24 Desember 1946 – 27 Desember 1949.
- Salawati Daud (1949–1950) menjadi wali kota perempuan pertama Makassar dan satu-satunya yang berasal dari PKI.
Sayangnya Walikota Makassar yang menjabat di awal kemerdekaan tahun 1945 hingga 1950, cuma satu (1) nama yang tercatat dan empat (4) nama pejapat yang tidak tercatat didalam situs resmi Pemerintahan Kota (Pemkot) yakni, Nadjamuddin, D.M. van Zwieten, Masyumi, Salawati Daud.


2. Era Transisi Politik dan Militer (1950–1978)

- Sejumlah wali kota di era 1950-an seperti J.M. Qaimuddin, J. Mewengkang, Sampara Daeng Lili, hingga Achmad Dara Syachruddin menjabat relatif singkat.
- Memasuki akhir 1950-an, keterlibatan militer semakin kuat. Abdul Latif Daeng Masikki dan Aruppala memimpin dengan latar belakang ABRI-AD.
- M. Junus Dg. Mile (1957-1959)
- Muhammad Daeng Patompo adalah wali kota yang paling lama menjabat di era ini, memimpin tiga periode berturut-turut (1965–1978).
3. Dominasi ABRI dan Orde Baru (1978–1999)

- Nama-nama seperti Abustam, Jancy Raib, dan Suwahyo adalah figur militer yang memimpin Makassar selama Orde Baru.
- Malik Baso Masry (1994–1999) menjadi wali kota non-partai pertama setelah dominasi panjang militer.
4. Reformasi dan Pemilihan Langsung (1999–2014)

- Amiruddin Maula memimpin 1999–2004, dilanjutkan Ilham Arief Sirajuddin dua periode (2004–2014) yang berafiliasi dengan Golkar lalu Demokrat.
- Herry Iskandar sempat menjadi penjabat wali kota (2008–2009) di sela masa jabatan Ilham.
5. Era Kontemporer (2014–2025)

- Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) memimpin 2014–2019 sebagai calon independen, kembali menjabat 2021–2025 dengan dukungan Nasdem dan kemudian PDI-P.
- Pada 20 Februari 2025, Munafri Arifuddin (Appi) dari Golkar menjabat wali kota dengan wakil Aliyah Mustika Ilham.
Pemerintahan sebelum Kemerdekaan tercatat disitus resmi Pemkot Makassar ada tiga (3) jaman yaitu, Kolonial Belanda, Jepang dan Nica.


1. Pemerintahan Kolonial Belanda
- J.E. Dambrink (1918-1927
- J.H.De Groot (1927-1931)
- G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
- Ir. F.C.Van Lier (1932-1933)
- Ch.H.Ter Laag (1933-1934)
- J.Leewis (1934-1936)
- H.F.Brune (1936-1942)
2. Pemerintahan Jepang
- Yamasaki (1942-1945)
3. Pemerintahan NICA
- H.F. Brune (1945)
- D.M. Van Zwieten (1945-1946)
Editor: Ramli
Rumber : Wikipedia.org & Situs Rasmi Pemkot Makassar.