MAKASSAR, MATANUSANTARA –Peristiwa tewasnya salah satu tahanan Polres Polewali Mandar (Polman) dibalik jeruji besi atau sel, memantik reaksi aktivis dan menjadi perhatian publik.
Berdasarkan informasi yang dihimpung, tahanan yang tewas tersebut berinisial RN, tersangka kasus tindak pidana pencurian biji kakao di Kecamatan Tapango, Polman, Minggu 08 September 2024.
Mengetahui informasi tersebut, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulbar pun langsung turun menyelidiki kasus kematian tahanan tersebut.
RN yang merupakan tahanan Polres Polman dilaporkan tewas dengan penuh luka usai diduga menjadi korban penganiayaan oknum polisi, Rabu (11/9/2024).
Salah satu aktivis bernama Pute, selaku Srikandi Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) angkat bicara persoalan ini.
Ia menganggap Polres Polman yang di nahkodai oleh AKBP Anjar Purwoko,
Sudah lalai dalam menjalankan tugas dan kewajiban sesuai amanat UU Kepolisian No 2 Tahun 2002.
“orang-orang seperti ini tidak layak diberikan tanggung jawab besar yang sesuai amanat konstitusi untuk menjamin rasa aman bagi warga negara yang hidup di negeri ini.
Tentunya Masyarakat Polman terkhusus keluarga korban yang dirugikan terkait persoalan ini,” Tegas Pute
Tak hanya itu, Pute juga mendesak Kapolda Sulbar untuk segera mencopot Kapolres Polman.
“Olehnya itu, kami mendesak Kapolda Sulbar untuk segera mencopot Kapolres Polman yang dinilai gagal dalam memimpin polres polman sebab tidak bisa memberikan Rasa aman terhadap Masyarakat Polewali mandar,”
Tuturnya
“Jajaran Polda Sulbar mesti membuka kasus ini secara transparan ke publik, sebab saya menduga kuat bahwa penyebab kematian korban disebabkan oleh oknum-oknum yang ada di Polres Polman,” tutup pute
Diketahui Pute adalah putri daerah sulawesi barat sekaligus Kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) yang sekarang mengenyam pendidikan di Universitas Negri Makassar (UNM).