Tampang dan Identitas Pelaku Kasus Kakak Tikam Adik Hingga Tewas di Makassar Polisi Kejar Ardiansyah
MAKASSAR, MATANUSANTARA — Kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia terjadi di Jalan Gunung Latimojong 3, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (1/12) sekitar pukul 07.30 Wita. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku yang diketahui merupakan kakak kandung korban.
Kapolsek Bontoala, Kompol Dr. Andi Aris Abu Bakar, SH, MH, memastikan bahwa proses pengejaran masih berlangsung.
“Pelaku masih dikejar Pak,” singkatnya kepada matanusantara.co.id, Minggu dini hari (07/12).
Sementara itu, Kanit Reserse Polsek Tallo, Iptu Syahuddin Rahman, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi lintas satuan untuk mengejar pelaku.
“Saat ini kami masih mengejar pelaku. Pelaku sudah A1 saudara kandung dari korban. Kami juga sudah berkordinasi dengan Jatanras Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel,” tegasnya melalui sambungan WhatsApp, Senin (08/12).

Fakta dan Identitas
Berdasarkan berkas resmi kepolisian, pelaku bernama Muh. Ardiansyah (35), warga Syekh Yusuf 3 Lorong 1, Gowa. Ia diduga menikam adiknya sendiri, Muhammad Ayyub Ardiansah, hingga tewas.
Korban mengalami luka parah akibat senjata tajam:
- 2 luka robek pada rusuk kiri
- 1 luka robek pada rusuk kanan
- 1 luka robek pada paha kanan
Korban sempat berlari menyelamatkan diri ke rumah warga namun kemudian terkapar bersimbah darah.
Keterangan Saksi
Saksi R, warga Gunung Latimojong, mengatakan dirinya mendengar keributan dari luar rumah.
“Saya keluar rumah dan melihat korban terkapar berlumuran darah di ruang tamu. Saya langsung menelpon orang tua korban.”
R juga melihat pelaku sempat melarikan diri dengan membawa parang.
Sementara itu, Saksi MT, 60 tahun, mengatakan korban terlihat berlari dalam keadaan terluka parah.
“Saya melihat korban lari masuk lorong, lalu ke kios, lalu ke rumah R. Di sana korban tersungkur berlumuran darah.”
Langkah Kepolisian
- 07.40 Wita: Kapolsek Bontoala tiba di TKP bersama anggota.
- 09.05 Wita: Tim Inafis Polrestabes tiba untuk pemeriksaan lanjutan.
- 10.00 Wita: Tim Biddokkes Polda Sulsel menjemput jenazah untuk autopsi di RS Bhayangkara.
Meski pelaku sudah teridentifikasi, polisi masih menelusuri motif keluarga yang menjadi pemicu penikaman. Informasi mengenai latar belakang konflik belum diungkap, namun penyidik memastikan penanganan dilakukan secara profesional dan berlapis. (RAM/***)

Tinggalkan Balasan